Bom Bunuh Diri Solo, DPR: Telusuri Aliran Dananya, Potong!

Selasa, 05 Juli 2016 | 12:34 WIB
Bom Bunuh Diri Solo, DPR: Telusuri Aliran Dananya, Potong!
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Anggota Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris meminta aparat intelijen dan aparat keamanan melipatgandakan kewaspadaan pascaperistiwa teror bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo, Jawa Tengah, tadi pagi. 
 
Kewaspadaan tingkat tinggi dilakukan agar jangan sampai peristiwa serupa terjadi lagi di tempat lain.
 
Charles pun berharap tidak ada skenario lain, dari rangkaian bom yang terjadi di berbagai belahan dunia, belakangan ini.
 
"Aparat harus segera mengusut tuntas pelaku di balik teror ini. Telusuri dari mana aliran dananya dan potong disana. Kita tidak boleh kalah dengan terorisme," kata Charles.
 
‎Charles mengingatkan bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo sekitar jam 07.30 WIB tadi bila tak segera diungkap kelak dapat berdampak  buruk.
 
Meskipun bom bunuh diri di Solo berdaya ledak rendah, kata Charles, jangan dianggap sepele. Pelaku sengaja memilih kantor polisi dan kota asal Presiden Joko Widodo tentu ada tujuannya.
 
"Simboliknya Solo adalah kota asal Presiden Jokowi. Ini juga dapat dikatakan sebagai ancaman terhadap pertahanan negara kita," ujarnya.
 
Pelaku bom bunuh diri mengendarai sepeda motor Yamana Mio. Dia menerobos masuk mapolres dan sempat dikejar petugas jaga. Namun, pelaku yang membawa bom di dalam jaketnya tersebut beberapa menit kemudian meledakkan diri. Selain membunuh pelaku, ledakan juga melukai anggota polisi Brigadir Bambang Adi Cahyono. Bambang terkena serpihan ledakan di pelipis dan langsung di bawa ke RS Panti Waluyo Solo.

Dari Padang, Sumatera Barat, Presiden Jokowi telah menginstruksikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk mengejar dan mengungkap jaringan pelaku bom diri di Solo. Presiden juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam menjalankan puasa, namun tetap harus waspada.
 
"Tidak perlu takut menghadapi teror," kata Presiden.

Teror bom bunuh diri terjadi sehari menjelang Idul Fitri dan menjelang Presiden pulang kampung ke Solo.

Jokowi menegaskan rencana pulang kampung dan kunjungan kerja ke Solo dan Yogyakarta pada 6-9 Juli 2016 akan tetap berjalan sesuai rencana, meski dibayangi teror.

Saat ini, Presiden sedang melakukan kunjungan kerja di Padang, Sumatera Barat. Selama kunjungan Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo membagikan ribuan paket bahan makanan pokok kepada warga kurang mampu di kota itu.

REKOMENDASI

TERKINI