Respon Pimpinan Pusat Muhammadiyah Soal Teror Bom di Arab Saudi

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 05 Juli 2016 | 10:46 WIB
Respon Pimpinan Pusat Muhammadiyah Soal Teror Bom di Arab Saudi
Bom bunuh diri di dekat Masjid Nabawi. (Twitter/@malik_meed)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang hari raya Idul Fitri, beberapa lokasi menjadi target terjadinya peristiwa teror bom. Sontak saja mendapat respon dari berbagai kalangan, termasuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Muhamadiyah mengutuk keras tindakan teror bom di luar mesjid Nabawi di Madinah, selain di Jedah dan Qatib. Apalagi tindakan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadan yang diberkahi, menjelang berakhirnya umat Islam menjalankan ibadah puasa," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Nashir melalui pesat elektronik, Selasa (5/7/2016).

Dia pun melihat tragedi ini meneguhkan pandangan dimana terorisme adalah musuh agama dan kemanusiaan di mana dunia Islam pun menjadi korban. Demikian juga dengan bom yang terjadi di Turki, Irak, Lebanon dan lainnya.

"Pelaku, dalang serta kekuatan di belakangnya merupakan sosok-sosok paranoid yang menghancurkan kehidupan serta menodai keluhuran agama, moral dan kemanusiaan universal," ucapnya.

Di kesempatan ini, Nashir juga menegaskan terorisme adalah musuh dunia maka diperlukan kerja sama internasional yang solid, terbuka, objektif dan sungguh-sungguh dalam memerangi kejahatan global.

"Dunia Islam harus bersatu melawan segala bentuk terorisme dan organisasi yang berada di belakangnya. Langkah sistematis semua bangsa dan negara sangat diperlukan untuk melawan terorisme dan memotong akar masalah serta aktor-aktor di belakangnya," tutur dia.

Hingga kini, pihak yang bertanggung jawab atas teror di luar masjid Madinah dan di dua tempat lainnya di Arab Saudi, yakni di Jeddah dan Qatib, masih belum diidentifikasi.

"Kami yakin hanya dengan niat dan tekad serta usaha yang dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang tulus dan sungguh-sungguh maka terorisme dapat dihentikan,' pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI