Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyerukan kepada seluruh khotib di Indonesia agar tidak menyampaikan materi khotbah yang provokatif saat salat Idul Fitri pada Rabu (4/7/2016). Khusus khatib-khatib NU, PBNU menjamin mereka tidak akan menyampaikan materi bernuansa menebarkan kebencian terhadap kelompok lain.
"PBNU menjamin, seluruh khotib yang dari Nahdatul Ulama tidak akan membawakan materi khotbah yang provokatif. Baik di pusat maupun tingkat desa," kata Ketua PBNU Said Aqil Siradj di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (4/7/2016).
Aqil mengimbau paham yang bernuansa intoleransi jangan dijadikan tema dalam khotbah. Momen Lebaran merupakan momen saling mengasihi antar sesama manusia.
"Momen lebaran ini adalah momen persatuan, kembali fitrah sebagai manusia. Harapannya tidak diciderai dengan hal-hal yang provokatif," tutur Aqil.
Selain itu, Aqil juga menyinggung tradisi takbir keliling. PBNU tidak melarang takbir keliling kalau tujuannya untuk menyiarkan Islam. Namun, jika ada indikasi menimbulkan keonaran, PBNU mempersilakan menindak mereka.
"Takbir keliling baik-baik saja, asalkan tertib dan betul-betul mensyiakan agama Islam. Tapi kalau ada indikasi membuat kegaduahan, kami serahkan kepada aparat," kata Aqil.