Kuras Suara di Stasiun Senen, Pramuka Ini Alami Radang

Minggu, 03 Juli 2016 | 20:22 WIB
Kuras Suara di Stasiun Senen, Pramuka Ini Alami Radang
Rama dan rekannya. [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi sebagian orang, momen liburan menjadi tak mengasyikkan jika tidak diisi dengan aktivitas yang berarti. Itulah yang dirasakan siswa kelas 11 SMA Negeri 68 Jakarta Aflah Rama (16). Rama merasa suntuk ketika berada di rumah tanpa aktivitas.

Untuk mengisi hari liburnya, Rama bersama teman-temannya dari Gerakan Pramuka, menjadi relawan di Stasiun Pasar Senen. Dia bertugas menjadi pengarah calon penumpang yang selesai melakukan boarding dan hendak memasuki peron.

"Di rumah juga bosen, nggak ada kegiatan juga, hadir disini saja. Lebih asyik, bisa ketemu dengan teman-teman, bisa membantu orang," kata Rama di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (3/7/2016).

Aflah bersama 17 orang temannya mengikuti program Pramuka Peduli yang diadakan oleh Pramuka Jakarta. Dia mewakili Pramuka Ranting Pasar Senen.

"Kami sekitar 17 orang. Ini program Pramuka Jakarta, kami ini semunya mewakili Kecamatan Senen. Jadi setiap anggota Pramuka mewakili rantingnya masing-masing," tutur Rama.

Tugas Rama memang tak berat, namun cukup menguras suara. Pasalnya, dia dia harus berteriak untuk mengarahkan calon penumpang. Meski demikian, dia mengaku senang.

"Kalo kita cuma ngarahin sama bantu penumpang yang kesusahan doang. Hal menariknya, saya dapat radang tenggorokan, terus kepanasan, tapi bisa melatih tulang punggung juga, semacam olah raga lah. Jadi asik-asik aja," kata Rama.

Rama tak menemukan kendala serius di lapangan karena calon penumpang cukup patuh mengikuti arahannya.

"Mereka (penumpang) nurut aja kalo diarahin, soalnya masih banyak yang bingung," kata Rama.

Untuk menjadi relawan, masing-masing anggota diwajibkan ikut pelatihan khusus terlebih dahulu.

"Sebelum kesini kita ada pengarahan selama tiga hari. Dilatih untuk bisa siap diposko kesehatan, makanan dan lain-lain. Tapi setelah nyampe sini, kita cuma diminta ngarahin doang." Kata Rama.

"Setiap buka puasa kita dikasi nasi kotak dan takjil. Kita kerjannya dari jam 9 sampai magrib," tandasnya.

REKOMENDASI

TERKINI