Suara.com - Kondisi jalan dan jembatan untuk jalur lebaran 2016 wilayah Jawa Timur I (Jateng-Jatim) Solo-Semarang-Tuban-Surabaya-Madura dinilai masih relatif baik. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi (Bikon) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yusid Toyib, saat meninjau kesiapan kondisi jalan dan jembatan jalur Lebaran 2016 di Surabaya, Selasa (24/5/2016).
“Jalur lebaran 2016 untuk wilayah Jawa Timur I, kondisi jalan dan jembatannya relatif baik, hanya wilayah Madura pada jalur Selatan, Bangkalan-Sampang, yang masih memerlukan perbaikan kecil,” kaya Yusid.
Dia optimis bahwa perbaikan kecil tersebut dapat segera dikerjakan dan diselesaikan. Sehingga pada H-14 dan H+14, jalan sudah siap dilewati masyarakat yang akan memulai arus mudik/balik. “Jalur Selatan Madura ini pada 2015 lalu merupakan jalan provinsi yang saat ini sudah menjadi jalan nasional,” tambah Yusid.
Saat meninjau kesiapan kondisi jalan dan jembatan, Yusid didampingi oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V I Ketut Darmawahana, Kasubdit Jalan Bebas Hambatan Hari Suko Setiono, serta Kepala Bidang Perencanaan BBPJN V Budi Harimawan S.
Tinjau Pembekalan dan Fasilitasi Uji Kompetensi
Di kesempatan yang sama, Yusid Toyib kunjungi Pembekalan dan Fasilitasi Uji Kompetensi dan Sertifikasi Juru Las di workshop Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya Direktorat Jenderal Bina Konstruksi di Surabaya.
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya melakukan sertifikasi kepada para peserta lulusan jurusan teknik las dari SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto, fasilitasi uji kompetensi ini bekerjasama dengan Kampuh Welding School Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi-Logam dan Mesin Indonesia (LSP LMI).
Dirjen Bina Konstruksi mengapresiasi banyaknya generasi muda di wilayah Jawa Timur ini yang mendalami bidang juru las, khususnya bagi tenaga kerja lulusan SMK (sekolah menengah kejuruan) yang siap bekerja. Selain itu, banyak juga warga di wilayah pembinaan Balai Pelatihan Konstruksi wilayah II Surabaya, berprofesi sebagai welder yang bekerja di luar negeri.
Salah satu instruktur las, Bhukin mengatakan, tenaga-tenaga muda yang telah bersertifikat ini disiapkan untuk dapat bekerja di luar negeri. Karena permintaan saat ini dari Jepang terhadap tenaga kerja welding ini lumayan banyak, untuk 2015 lalu saja berhasil dikirim sekitar 100 orang welder, dengan pendapatan per bulan sekitar Rp 17 – 20 juta.
Pada kesempatan tersebut Dirjen Bina Konstruksi menandatangani prasasti peresmian Penggunaan Gedung dan Workshop Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. Dengan diresmikan penggunaan gedung dan workshop yang telah direhab tersebut, Yusid mengharapkan semua pegawai di Balai dapat lebih produktif dan dapat terus menunjukan kinerja terbaik serta fokus menyelesaikan target pekerjaan dengan maksimal, selalu tertib dalam pelaksanaan dan penyelesaian administrasi sesuai prosedur.