Tim Pengamanan Staisun Pasar Senen, Jakarta Pusat mengamankan seorang calo tiket kereta api bernama Bambang Erik. Bambang Erik yang bernama asli Herry ini menjual tiket palsu kepada penumpang kereta yang bernama Kartono. Selain itu, dia juga menawarkan tarif yang begitu mahal hingga lima kali lipat.
Diketahui, harga tiket mereta api ekonomi dengan menaiki kerta Brantas dari Jakarta ke Madiun sebesar Rp84 ribu. Namun, Herry menjualnya dengan harga Rp400 ribu. Selian itu, dia juga memalsukan Kartu Tanda Penduduk milik Kartono. Namanya pun diganti menjadi Priyo.
Tim pengamanan mengamankan Kartono saat boarding. Berawal dari KTP yang diberikan palsu, akhirnya Tim pengamanan berhasil mengamankan Herry juga.
Saat diinteeogasi, Herry tidak berbicara jujur kepada Tim Pengamanan. Dia mengatakan dirinya baru satu kali menjalani pekerjaan tersebut.
" Sudah berapa lama kamu berbuat seperti ini,"tanya Kepala Keamanan Stasiun Senen, Santoso di Pos Kemananan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/7/2016).
Menanggapi pertanyaan Santoso, Herry pun menjawab.
"Sudah sering pak, sudah berkali-kali," jawab Herry.
Mendengar jawabannya, Santoso sempat geram. Pasalnya, keterangan Herry tidak konsisten.
"Kau jangan main-main dengan saya ya, saya tidak main-main disini. Saya disini ditugaskan untuk menghilangkan para calo seperti kamu. Ini bukan budaya kami," kata Santoso.
Ketika Santoso dan rekan-rekannya menginterogasi Herry, Kartono yang menjadi korban Herry pun hanya terdiam. Pria yang ingin bertemu istri dan anak-anaknya di Malang tersebut harus merelakan kesempatan untuk segera bertemu dengan keluarga tercintanya, karena Tim Pengamanan membawa kasus tersebut ke tahap lebih lanjut.
"Dengan mohon maaf kami akan melanjutkan kasus ini pak kepada pihak yang berwenang. Kami tidak ingin calo ad lagi dan menyusahkan penumpang," kata Santoso. (Antara)