Suara.com - Petenis putri nomor satu dunia, Serena Williams dipaksa main tiga set saat melawan petenis muda AS Christina McHale di putaran kedua turnamen tenis Wimbledon, Jumat (1/7/2016) waktu Inggris.
Serena akhirnya memenangi pertandingan yang berlangsung sengit itu dengan skor 6-7 (7), 6-2, 6-4. Petenis yang kini tengah mengejar gelar ke-22 Grand Slam ini harus menenangkan diri setelah kalah di set pertama.
Serene kemudian meluapkan kemarahannya untuk memastikan kemenangan atas petenis peringkat 65 dunia itu, melaju untuk meneruskan ambisinya menyamai rekor Steffi Graf di era terbuka dengan koleksi 22 gelar Grand Slam.
Williams berpikir ia memenangi set pertama dan berjalan kembali ke kursinya setelah pukulan forehand McHale disebut terlalu panjang, di mana petenis peringkat satu dunia itu memimpin 5-4 dan 40-30. Ternyata "Hawkeye challenge" memperlihatkan bahwa bola mengenai baseline.
Ini cukup membuat Williams kecewa, dan harus kehilangan set pertama.
McHale memenangi game itu dan memaksakan tiebreak yang diwarnai sejumlah kesalahan Williams, termasuk dua double fault, sebelum melepaskan pukulan forehand yang mengenai net untuk membuatnya kalah di set tersebut.
Terlihat kesal ketika ia duduk, ia sempat membanting raketnya ke tanah.
Namun petenis 34 tahun itu mampu melupakan kekecewaan dan memperlihatkan penampilan bagus yang membuka kesempatan baginya untuk memenangi enam mahkota Wimbledon pada dua set selanjutnya, menyelesaikan pertandingan yang berlangsung selama dua setengah jam dengan tiga ace. (Reuters)
Serena Wiliams Harus Bekerja Keras di Putaran Ke-2 Wimbledon
Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 02 Juli 2016 | 09:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ini Dia Penampakan Jersey Michael Jordan yang Terjual Seharga Rp 151 Milyar
19 September 2022 | 10:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI