Kisah Heroik Pemudik, Begini Jadinya Bila 23 Orang di Satu Truk

Jum'at, 01 Juli 2016 | 21:55 WIB
Kisah Heroik Pemudik, Begini Jadinya Bila 23 Orang di Satu Truk
Dua puluh tiga pemudik berjubel di satu truk bak terbuka yang melintasi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jumat (1/7/2016) malam. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Busyet. Dua puluh tiga pemudik berjubel di satu truk bak terbuka yang melintasi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jumat (1/7/2016) malam.

Rombongan tersebut tak lain adalah pemudik dari Klender, Jakarta Timur, yang hendak pulang ke kampung halaman di Pekalongan, Jawa Tengah.

Pemudik yang nekat menumpang truk yang biasa dipakai buat mengangkut sayuran tersebut saat ditemui Suara.com, tengah istirahat di kilometer 130, tepatnya daerah Indramayu.

"Mau ke Pekalongan, 23 orang dan ada motor satu, kalau dihitung bisa 24," kata Waryono (54), salah satu penumpang.

Waryono tak takut naik truk bak terbuka yang hanya beratapkan terpal warna biru. Duduk berapit-apitan dengan rekan-rekanya. Dia yakin aman selama sampai kampung halaman besok.

"Ini saudara semua, aman alhamdulillah. Ini juga banyak bawaan tuh di pojok, ada pakaian, bawa sayuran. Namanya juga rombongan tukang sayur," katanya.

"Di sini (Jakarta) tukang sayur semua dan ini satu kampung, orang Pekalongan semua," Waryono menambahkan.

Rombongan Waryono tersebut mayoritas tukang sayur. Ketika Suara.com melihat ke arah dalam truk, tak terlihat ada istri mereka.

Ketika ditanyakan kepada Waryono, dia bilang para istri berada di kampung.

"Ini istrinya di kampung semua, yang belum married dua. Yang lain sudah punya anak semua," kata Waryono.

Waryono senang bisa pulang kampung dan berlebaran di rumah. Dia happy, meski perjuangannya masih sekitar setengah hari lagi di perjalanan.

Dia berencana menikmati kampung sekitar setengah bulan. Setelah itu baru balik lagi ke Ibu Kota untuk mencari nafkah.

Ketika ditanya apakah saat balik nanti akan mengajak anggota keluarga ke Jakarta, dia bilang tidak.

"Nggak ngajak saudara lagi ke Jakarta, ini saja satu keluarga sudah banyak banget," ujarnya.

Tiap tahun ada yang lewat

Mobil bak terbuka atau truk bermuatan orang sebenarnya dilarang keras masuk tol. Tapi tetap saja ada yang tak peduli. Saban tahun, ada saja pemudik macam ini.

Bayangkan, bagaimana kalau tiba-tiba mobil melaju dengan kecepatan tinggi, lalu tiba-tiba pecah ban dan terbalik. Tentu penumpangnya langsung terlempar kemana-mana.

Mereka pintar menyiasati agar tak ketahuan petugas yang jaga di gerbang tol masuk.

Setelah membayar tiket dan berjalan beberapa ratus meter dari gerbang tol, barulah terpal yang menutup bagian belakang truk dibuka pelan-pelan.

Kalau di tengah jalan ketahuan petugas patroli, mereka pasti diminta untuk keluar dari jalan tol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI