Polda Metro Jaya belum mendapatkan titik terang untuk mengungkap pelaku penyerangan distro Crazy Orange yang menjual atribut Persija Jakarta dan The Jakmania di Jalan Percetakan Negara Raya, RT 2, RW 6, nomor C 263, Rawasari, Cempaka Putih Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016) lalu. Dari insiden itu, satu anggota The Jakmania bernama Farhan mengalami luka sobek di bagian perut akibat senjata tajam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan pihaknya belum menemukan petunjuk mengenai ciri-ciri dari para pelaku.
"Semua itu harus berdasarkan alat bukti permulaan yang cukup. Kelemahannya sampai saat ini kita tidak bisa menentukan siapa pelakunya, karena dari keterangan saksi-saksi belum menemukan petunjuk," kata Awi di Polda Metro Jaya, Kamis (30/6/2016).
Dia sendiri membandingkan petunjuk-petunjuk yang banyak ditemukan terkait aksi kerusuhan suporter The Jakmania di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (25/6/2016) lalu yang menyebabkan enam anggota polisi mengalami luka-luka.
"Coba kalau penyerangan The Jakmania yang di GBK, kita temukan foto, dari CCTV, kemudian Hate Speech. Semua jelas, jadi gampang, bisa ditentukan tersangkanya. Nah kalau ini tadi susahnya karena pelaku menggunakan helm," katanya.
Awi menjamin pihaknya akan transparan untuk menyelidiki kasus penyerangan distro Crazy Orange yang dilakukan orang tidak dikenal. Bahkan Awi mengaku menunjukkan foto-foto dari 15 anggota polisi yang diamankan kepada para korban dan saksi. Namun, kata Awi tetap saja tidak ada yang mengenali para pelaku penyerangan.
"Foto-foto yang 15 polisi itu juga kita tunjukkan. Tapi diam aja, kita sangat terbuka kok. Siapa pun yang bersalah kita tindak," kata dia.
Sebelumnya, terjadi penyerangan terhadap disto Crazy Orange oleh puluhan orang tak dikenal. Akibat dari penyerangan dan pengrusakan tersebut ada tiga suporter The Jakmania mengalami luka-luka. Anggota Jakmania bernama Farhan luka di bagian perut karena ditusuk senjata tajam. Sedangkan Reza dan Agil memar di bagian pelipis dan pundak akibat pukulan benda tumpul.
Diduga, insiden penyerangan dan pengrusakan tersebut buntut dari kasus pengeroyokan anggota polisi oleh suporter The Jakmania di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada Jumat (25/6/2016) lalu.