Tiga Ganda Putra Pelatnas Belum Terhadang di Babak Pertama

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 29 Juni 2016 | 23:03 WIB
Tiga Ganda Putra Pelatnas Belum Terhadang di Babak Pertama
Pasangan Kenas Adi Haryanto/Hardianto tampil mengejutkan dengan menyingkirkan unggulan ketujuh di babak pertama Taiwan Open Grand Prix Gold 2016, (29/6) [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga wakil pelatnas ganda putra lolos dari hadangan babak pertama Taiwan Open Grand Prix Gold 2016, Rabu (29/6/2016). Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi wakil pelatnas pertama yang melaju ke babak kedua.

Fajar/Rian menghentikan perlawanan pasangan Korea Selatan, Bae Kwon Young/Kim Deok Young, 21-17, 23-21. Fajar mengaku sangat lega dengan kemenangan ini setelah sempat terkendal dengan beberapa faktor non teknis.

"Pertandingan berlangsung sengit di game kedua, faktor angin cukup berpengaruh juga. Kami juga merasa dirugikan dengan keputusan hakim garis yang menyatakan bola pengembalian lawan masuk, padahal keluar," ujar Fajar terkait game kedua.

Langkah Fajar/Rian sukses disusul kemudian oleh Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Hafiz Faisal. Wahyu/Hafiz menang telak atas wakil Malaysia, Nur Modh Azriyn Ayub/Jagdish Singh, 21-12, 21-12.

Satu wakil pelatnas lagi yang turut melaju, yakni Kenas Adi Haryanto/Hardianto. Pasangan non unggulan ini tampil mengejutkan dengan menyingkirkan unggulan ketujuh, Lee Jhe-Huei/Lee Yang (Taiwan), 21-14, 21-19.

Kemenangan ini tak lepas dari permainan agresif keduanya, terutama di depan net. Kenas/Hardi membuat Lee/Lee tak dapat mengembangkan permainan di game pertama, selain karena faktor angin di lapangan yang tampaknya menyulitkan lawan.

"Pada game pertama, lawan masih belum bisa beradaptasi dengan kondisi lapangan yang cukup banyak angin, mereka belum bisa temukan bentuk permainan terbaiknya, banyak pukulan yang nggak pas. Kami bisa memanfaatkan situasi ini," kata Kenas.

"Lee/Lee banyak mati sendiri di awal game, ini adalah keuntungan buat kami. Di game kedua kami sempat terbawa irama permainan lawan dengan arah bola panjang ke belakang, seharusnya kan tidak begitu," Hardi menimpali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI