Mencekam, Aroma Ini Tercium Usai Ledakan Bom Bunuh Diri Turki

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 29 Juni 2016 | 14:40 WIB
Mencekam, Aroma Ini Tercium Usai Ledakan Bom Bunuh Diri Turki
Kerusakan di Ataturk, bandara internasional Turki yang terletak di Kota Istanbul, akibat aksi bom bunuh diri yang dilakukan tiga orang, pada Selasa (28/6).[Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi di tengah aksi penembakan dan bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki, diungkapkan oleh seorang warga negara Singapura yang kebetulan berada di lokasi saat peristiwa terjadi pada Selasa (28/6/2016). Seperti diketahui, tiga orang melepaskan tembakan ke arah pengunjung bandara lalu meledakkan diri mereka sehingga menewaskan 36 orang dan melukai 150 lainnya.

Si warga negara Singapura, Gullnaz Baig, (31), baru saja mendarat di Bandara Ataturk, usai melakukan perjalanan dengan pesawat dari London, Inggris, saat serangan bom bunuh diri terjadi.

Perempuan itu tidak melihat ledakan yang terjadi di bandara, namun pesawatnya tertahan untuk beberapa waktu setelah mendarat.

"Beberapa orang yang mendarat lebih dahulu dibandingkan kami mengatakan bahwa mereka mendengar ledakan. Serangan terjadi dekat dengan gerbang utama di terminan internasional bandara. Kami tertahan di sini sejak serangan tersebut terjadi," kata Gullnaz kepada AsiaOne lewat aplikasi WhatsApp.

Mahasiswa program doktoral di London School of Economics itu sedang dalam perjalanan pulang menuju Singapura untuk liburan musim panas, sekaligus menyambut Hari Raya Lebaran.

Gullnaz mengatakan, para petugas keamanan telah menutup tempat terjadinya serangan dan membersihkannya saat ini. Namun, dirinya mengaku masih bisa mencium aroma bubuk mesiu.

"Terjadi kekacauan, bandara masih di bawah kewaspadaan tinggi, banyak petugas keamanan di mana-mana," kata Gullnaz.

Gullnaz mengatakan, petugas keamanan masih mengepung lokasi sampai pagi ini dan mereka masih memburu beberapa orang.

Selain itu, Gullnaz juga memuji kesigapan para staf bandara dalam mengatasi keadaan. Namun, dirinya menyayangkan kurangnya komunikasi maupun petunjuk dari pihak bandara, atau paling tidak bantuan air minum kepada para penumpang yang terjebak di bandara.

Kendati demikian, Gullnaz bersyukur karena di tengah kekacauan, para penumpang saling memberikan perhatian dan dukungan satu sama lain. Pihak Kementerian Luar Negeri Singapura juga sudah meneleponnya untuk memberikannya dukungan moril. (Asia One)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI