Suara.com - Setelah lima bulan ditutup akibat longsoran lereng, ruas jalan batas Kabupaten Kuningan-Majalengka (Cipasung)-Cikijing siap dibuka kembali. Pada 14 Februari 2016, longsor sedalam 40 meter menggerus badan jalan selebar 3 meter dengan panjang 30 meter sehingga tak bisa dilalui kendaraan bermotor demi keselamatan.
Selama perbaikan dilakukan, lalu lintas masyarakat dialihkan ke jalur alternatif. Pascalongsor, arus lalu lintas angkutan sekelas bus berukuran sedang diarahkan ke jurusan Rajagaluh-Cigasong, Majalengka kota-Maja-Talaga-Cikijing. Sementara angkutan umum, minibus, mobil pribadi, dan sepeda motor diarahkan melalui jalur pedesaan.
Menurut Kepala Satuan Kerja Penanganan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Jawa Barat, Yuliansyah, pascalongsor pihaknya langsung melakukan penanganan sementara dengan cerucuk dan anyaman batang bambu agar tidak terjadi longsoran lebih besar. Langkah ini dilakukan sambil menunggu desain penanganan teknis jadi.
"Setelah desain teknis jadi, penanganan permanen baru dilakukan awal Maret diawali dengan mobilisasi alat," ujarnya di Cirebon, Jawa Barat.
Adapun penanganan yang dilakukan dengan menggunakan sheet pile, soil nailing, shocrete pada lereng, dan perkerasan beton pada badan jalan. Untuk melakukan pekerjaan ini, Ditjen Bina Marga memerlukan dana sebesar Rp8 miliar yang diambil dari dana tanggap darurat dengan skema penunjukan langsung.
Sebagai informasi, ruas batas Kabupaten Kuningan/Majalengka-Cikijing ini sebelumnya berstatus jalan provinsi. Sejak 23 April 2015 jalur ini ditetapkan sebagai Jalan Arteri Primer (JAP) sehingga menjadi wewenang Ditjen Bina Marga, di bawah Wilayah Penanganan Lohbener-Indramayu-Cirebon-Losari, SNVT PJN Wil I Jabar, BBPJN IV.
Pada kesempatan yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen Lohbener-Indramayu-Cirebon-Losari (batas Jawa Tengah), Permana Adi mengatakan kondisi pekerjaan di lapangan saat ini sudah hampir selesaiHanya tersisa beberapa pekerjaan perapihan. Menurut koordinasi dengan pihak kepolisian, jalan ini dianjurkan dibuka pada tanggal 1 Juli nanti. Namun, Bina Marga bisa merencanakan bisa dibuka lebih cepat.
"Berhubung kita bekerja lebih cepat kemarin koordinasi kami diizinkan buka secepatnya. Kalau bisa besok (30/06/2016). Tapi, paling lambat tanggal 1," jelas Permana.
Mengingat arus mudik lebaran yang semakin dekat, kabar dibukanya ruas ini bisa cukup melegakan masyarakat. Pasalnya, lokasi longsor ini terdapat di ruas penghubung Kota Cirebon-Kuningan-Ciamis (90km) yang dilewati pemudik meski volume nya tidak signifikan.
Mengantisipasi jika terjadi bencana serupa, Permana mengatakan pihaknya telah mempersiapkan dua pos Disaster Relief Unit (DRU). Salah satu pos tersebut bahkan hanya berjarak 300 meter dari titik longsoran (51+600) tersebut.