Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bom bunuh diri di Bandara Attaturk, Istanbul, Turki, pada Selasa (28/6/2016). Aksi bom bunuh diri tersebut telah memakan puluhan korban jiwa meninggal dan ratusan orang mengalami luka-luka.
"Pemerintah Indonesia mengecam keras tindakan teror yang terjadi di Bandara Attaturk, Istanbul yang memakan korban jiwa meninggal 36 orang dan luka-luka 147. Kemungkinan jumlah korban akan meningkat lagi," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Retno menjelaskan, setelah menghubungi Kedutaan Besar RI (KBRI) dan KJRI di Istanbul tidak ada korban dari warga negara Indonesia.
"Nah sejak terjadi peristiwa tersebut, sebagai SOP (standar operasional) yang kami miliki, kami langsung mengontak baik KBRI maupun KJRI di Istanbul. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari dua perwakilan Pemerintah RI tersebut, sampai saat ini tidak terhadap WNI yang jadi korban. Tadi pagi saya juga menjalin komunikasi dengan Ketua PPI kita dan informasi yang diperoleh sama, bahwa sejauh ini tidak ada korban WNI," ujar dia.
Sementara itu, bagi masyarakat Indonesia yang mempunyai anggota keluarga di Turki bisa mencari informasi melalui nomor hotline +81290070027
Sebelumnya dilaporkan BBC, satu orang dilaporkan menambahkan senjata serbu Kalashnikov. Baru-baru ini, Turki telah menuding peristiwa-peristiwa serangan dilakukan oleh separatis Kurdi dan kelompok IS (Negara Islam).