Suara.com - Tiga serangan bom bunuh diri terjadi di Bandara Attaturk, Istanbul, Turki, pada Selasa (28/6/2016). Sedikitnya 32 orang tewas dalam serangan, sedangkan lebih dari 60 orang lainnya terluka, seperti dilaporkan BBC.
Satu orang dilaporkan menembakan senjata serbu Kalashnikov. Baru-baru ini, Turki telah menuding peristiwa-peristiwa serangan dilakukan oleh separatis Kurdi dan kelompok IS (Negara Islam)
Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul telah mengeluarkan rilis bahwa Indonesia mengecam keras serangan teror tersebut.
"Diduga pelaku melakukan tembakan sebelum melakukan bom bunuh diri. Sementara para saksi mata menyatakan sempat mendengar adanya baku tembak di lapangan parkir bandara," isi rilis tersebut.
KJRI menyatakan, belum diperoleh informasi adanya WNI yang menjadi korban. KJRI Istanbul telah menugaskan staf untuk memantau di Bandara Attaturk, berkoordinasi dengan otoritas setempat, berkoordinasi dengan masyarakat Indonesia di Istanbul "dan melakukan penelusuran untuk mencari kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban."
Sampai saat ini, terdapat 728 orang WNI dan 310 di antaranya mahasiswa dan sebagian lagi adalah WNI yang bekerja di Turki.
Bagi masyarakat Indonesia yang mempunyai anggota keluarga di Turki bisa mencari informasi melalui nomor hotline +81290070027.