Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan pendekatan diplomasi lebih baik daripada menurunkan pasukan militer dalam upaya pembebasan sandera warga negara Indonesia di Filipina.
Hal itu menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang mengatakan pasukan militer Indonesia diizinkan memasuki wilayah Filipina bila terjadi penyanderaan oleh milisi Filipina.
"Belajar dari pembebasan sandera yang terakhir kemarin, pendekatan nirkekerasan justru efektif walaupun memakan waktu agak lama tapi semuanya selamat. Kalau dengan operasi militer bisa jadi cepat tapi resiko tinggi," kata Hanafi di DPR, Selasa (28/6/2016).
Dia menambahkan upaya apapun bisa saja dilakukan dalam pembebasan sandera. Namun, yang penting adalah menjamin para sandera bebas dengan selamat.
"Intinya, mana yang lebih menjamin sandera selamat," kata politikus PAN.
Untuk diketahui, Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan adanya kesepakatan untuk personel militer masuk teritorial Filipina bila terjadi penyanderaan pada waktu mendatang. Kesepakatan itu dicapai usai dilakukan pertemuan tiga menteri pertahanan dari Indonesia, Malaysia dan Filipina pada pekan lalu.
"Kita sudah sepakat, kalau nanti ada penyanderaan lagi kita boleh masuk," kata Ryamizard di kantornya.