Seperti Ini Reaksi Bayi Bila Menerima Vaksin Palsu

Senin, 27 Juni 2016 | 20:03 WIB
Seperti Ini Reaksi Bayi Bila Menerima Vaksin Palsu
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) Aman Bhakti Pulungan [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Aman Bhakti Pulungan mengatakan jika benar kandungan vaksin balita palsu yang beredar selama 14 tahun terakhir adalah campuran antara cairan infus dan antibiotik Gentacin, maka tidak berdampak serius bagi penerimanya.

"Iya memang, cairan infus itu kan sudah biasa dipakai oleh tubuh, antibiotik itu juga biasa dipakai oleh tubuh, ya reaksinya sih sangat minimal," kata Aman di DPR, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Reaksi minimal tersebut akan terasa kalau penerima memiliki alergi, namun tidak akan berdampak serius.

"Kecuali dia (penerima) alergi, paling ya cuma bisa bengkak di tempat suntikan, bisa alergi, bisa gatal," tutur Aman.

Menurut Aman dampak paling buruk yang akan terjadi pada penerima adalah infeksi. Namun, infeksi yang terjadi tidak akan berlangsung lama.

"Bisa infeksi kalau nggak steril. Tapi infeksi itu akan terjadi biasanya tidak lama. Maksudnya dalam beberapa waktu setelah itu akan terjadi infeksi, tentunya reaksinya itu nggak sampai lama bisa dua hari sampai satu minggu setelah vaksinasi itu," kata Aman.

Aman menambahkan sejauh ini belum ada kejadian yang mengakibatkan masalah serius.

"Jadi boleh dikata kalau yang menerima itu ada reaksi lokal, itu pasti sudah banyak sekali keluhan. Namun, sampai saat ini terus terang kita tidak menerima kejadian ikutan pascaimunisasi, yang disebabkan oleh vaksinasi," tutur Aman.

REKOMENDASI

TERKINI