Suara.com - Sebentar lagi memasuki masa mudik Lebaran. Sebagian pemudik biasanya memilih menumpang transportasi publik, tetapi tak sedikit pula yang memutuskan membawa sepeda motor atau mobil pribadi.
Meskipun sekarang sudah ada jalan tol dari arah Jakarta yang tembus ke Jawa, sebagian pemudik diprediksi akan tetap melewati jalur lama Pantura.
Nah, bagi yang melewati jalur Pantura non tol diimbau untuk berhati-hati. Pengalaman masa mudik tahun-tahun sebelumnya, banyak penjahat yang memanfaatkan momentum untuk mencari korban. Mulai dari perampasan barang berharga, pencurian saat pemudik tengah istirahat, sampai pembegalan.
Salah satu daerah yang selama ini tercatat rawan kasus kriminalitas ketika musim mudik ialah jalur Pantura, tepatnya Kabupaten Indramayu.
Polisi tentu saja tak mau lengah dengan kejahatan jalanan tersebut. Tetapi, pelaku juga terkadang pintar mencari korban. Itu sebabnya, antisipasi terbaik adalah pemudik sendiri jaga diri, misalnya jangan pernah meninggalkan rombongan, terutama saat istirahat di tepi jalan.
Dimana lokasi paling rawan kejahatan saat mudik lewat Pantura di Kabupaten Indramayu? Berikut ini informasi yang dihimpun dari data kepolisian yang disampaikan melalui media, baik mainstream maupun media sosial.
- Jalur Cikamurang-Jangga, Celeng-Jatibarang dan Simpang Lima-jalan Ibu Tin
- Jalur Leuwigede sampai Ujung Jaya. Jalan tersebut kalau malah sangat sepi
- Dari SPBU ke arah Lohbener dan arah Jatibarang. Lalu, jalur PJR hingga ke arah Mapolsek Widasari. Juga jalan di depan kantor Kecamatan Widasari
- Jalan Raya Desa Srengseng, Kecamatan Krangkeng
- Jalan Pantura lama Widasari-Lohbener
- Jalan Soekarno-Hatta Indramayu
- Jalan Raya Tambi, Kecamatan Sliyeg
- Jalan Raya Cikamurang
- Tempat peristirahatan di jalur Pantura mulai dari jembatan Sewo Kecamatan Sukra sampai Jalan Raya Cadangpinggan, Kecamatan Sukagumiwang
Menurut keterangan kepolisian, para penjahat jalanan umumnya beroperasi pada jam-jam mulai pukul 05.00 WIB sampai 07.00 WIB dan pukul 18.00 WIB sampai 21.00 WIB