Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pelaku penyanderaan tujuh anak buah kapal (ABK) Tug Boat Charles 001, merupakan jaringan teroris. Tujuh ABK itu disandera di sekitar Laut Sulu, Filipina, Senin (20/6/2016).
"Itu terorisme," kata Tito singkat di DPR, Senin (27/6/2016).
Kementerian Luar Negeri sebelumnya sempat menuatakan tujuh WNI yang disandera ini disandera oleh pelaku pembajakan yang dilakukan oleh Kelompok Abu Sayyaf. Namun oleh faksi yang berbeda.
"Indonesia mengecam keras terulangnya penyanderaan oleh kelompok bersenjata Filipina. Kejadian ketiga kali tidak bisa ditoleransi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi lewat akun twitter @Portal_Kemenlu_RI, Jumat (24/6/2016).
Penculikan dan penyanderaan ini dilaporkan pada Selasa 22 Juni. Salah seorang sandera bernama Ismail menelpon istrinya atas permintaan penyandera. Ismail menyampaikan, dia dan enam orang rekannya harus dibayar dengan tebusan 20 juta Ringgit Malaysia.