Suara.com - Polisi Turki membubarkan perayaan Gay Pride di kota Istanbul karena alasan keamanan menyusul teror di klub malam gay di Orlando, Amerika Serikat yang menewaskan puluhan orang serta serangan bom baru-baru ini. Semula, ratusan massa yang terlanjur berkumpul menolak dibubarkan. Namun, konsentrasi massa terpecah saat polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.
Beberapa masih melawan, bahkan ada yang mengibarkan bendera pelangi-simbol kebebasan kaum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT).
Beberapa orang ditangkap, bahkan ada peserta yang berasal dari luar negeri.
"Kami tolak dibubarkan karena polisi ada dimana-mana dan melarang semua aktivitas," kata salah satu peserta bernama Gizem Seker.
Akibat insiden ini, 12 orang ditahan, dua diantaranya adalah fotografer freelance asal Amerika Serikat. Perayaan sendiri dihelat berbarengan dengan perayaan Gay pride di kota New York, AS. Acara ini merupakan bagian dari gelaran Trans Pride Week 2016. (Metro)