Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah mengajukan pinjaman dana Rp3 triliun kepada Islamic Development Bank (IDB) untuk membangun jalan Pantai Selatan (Pansela) Jawa. Pinjaman akan digunakan untuk menyelesaikan konstruksi 1.000 KM jalan Pansela.
“Tahun ini kami ajukan lagi untuk memperoleh pinjaman dari IDB, sedang diproses ke Bappenas,” ungkap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V Ketut Darmawahana di Yogyakarta pada Minggu (26/6/2016) disela-sela press tour peninjauan kesiapan jalan menghadapi arus mudik.
Ketut berharap pinjaman tersebut disetujui agar bisa menutup kekurangan bujet yang telah teralokasi APBN Murni untuk pembangunan Pansela. Tahun lalu, Ditjen Bina Marga telah memperoleh pinjaman IDB senilai Rp500 miliar yang digunakan untuk membangun 100 KM jalan Pansela.
“Kalau bergantung APBN murni hanya terbangun 2 Km–3 Km untuk setiap tahunnya, sehingga nanti jalur Pansela baru tersambung 30 tahun kemudian,” sebut Ketut.
Dia menambahkan BBPJN yang berwenang terhadap kondisi jalan nasional di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur mendapatkan alokasi dana Rp4,5 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk memelihara jalan nasional di ketiga provinsi tadi yang panjangnya mencapai 4.370 Km.
Total panjang jalan tersebut terbagi menjadi jalan Pantai Utara (Pantura) 1.100 Km, jalan lintas tengah 1.000 Km, jalan lintas selatan 1.270 Km dan jalan Pansela 1.000 Km. Ketut menambahkan, pada 2016 pihaknya juga akan mengambil alih jalan provinsi sepanjang 400 Km yang sebagian besar berada di Madura utara sepanjang 140 Km.
Terkait kesiapan hadapi mudik, Kepala BBPJN V menegaskan jalan nasional yang berada di wilayah pengelolaannya telah siap. Dia mengklaim tak ada jalan berlubang yang akan dilintasi pemudik. Pihaknya juga telah menyiapkan 45 posko untuk memantau kondisi jalan nasional di Jateng, DIY dan Jatim.