Suara.com - Rencana Pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan di perairan Natuna jadi perhatian media Filipina. Manila Times memuat karikatur mirip Presiden Joko Widodo pada 25 Juni lalu.
Di dalam karikatur tersebut, tokoh mirip Jokowi terlihat memegang sebuah perisai dan keris. Presiden tengah menghadapi seekor naga yang di tubuhnya ada tulisan "China".
Di belakang sosok Jokowi terdapat dua lelaki. Satu laki-laki yang mengenakan caping berteriak "Wow Just Look At Jokowi Go!. Di bawahnya juga terdapat tulisan "Joint Eksploration".
Sebelumnya, Presiden menggelar rapat terbatas dengan beberapa menteri kabinet kerja mengenai percepatan pembangunan di Natuna. Tak seperti biasa, rapat itu diadakan di kapal KRI Imam Bonjol - 383, Kamis (23/6/2016).
Dalam rapat terbatas di wilayah Natuna, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada menteri terkait agar dilakukan percepatan pembangunan di Natuna. Natuna merupakan salah satu pulau terdepan Indonesia yang garis batas dengan sejumlah negara yakni Malaysia, Vietnam dan Kamboja.
"Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas maupun pembangunan ekonomi seperti industri perikanan, gas, dan pariwisata bahari perlu segera dilakukan," kata Jokowi.
Dia juga berpesan agar patroli dan penjagaan kawasan Natuna harus ditingkatkan. Mengingat maraknya kapal kapal asing yang melakukan pencurian ikan atau illegal fishing.
Sementara itu, Ketua DPR Ade Komarudin menangkap arti kunjungan Presiden ke Perairan Natuna adalah sinyalemen untuk menunjukan kepada Pemerintah Cina, bila Perairan Natuna adalah wilayah Indonesia.
"Melihatnya bagus sebagai sinyal buat Cina kalau mereka nggak boleh anggap enteng banyak negara terkait Natuna. Karena ini bukan menyangkut Indonesia dan Cina. Presiden berikan sinyal bagus kepada Cina," kata Ade di DPR, Jumat (24/6/2016).