Kronologis Pengeroyokan Brigadir Hanafi Oleh Suporter Jakmania

Minggu, 26 Juni 2016 | 16:52 WIB
Kronologis Pengeroyokan Brigadir Hanafi Oleh Suporter Jakmania
Jakmania ikut aksi solidaritas buat korban serangan teror di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat kepolisian terus mengembangkan kasus rusuh suporter The Jakmania dalam laga klub sepak bola Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (24/6/2016) lalu. Dalam insiden tersebut anggota polisi Brigadir Hanafi dikeroyok hingga mengalami gegar otak. Saat ini, Brigadir Hanafi masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menceritakan kronologis pengeroyokan. Kerusuhan, kata dia, dipicu oleh seorang penonton yang nekat turun ke lapangan. Waktu itu, Persija Jakarta tertinggal 0-1 dari Sriwijaya FC. Secara bersamaan, sejumlah Jakmania lainnya masuk ke lapangan dan terlibat bentrok dengan polisi.

"Kita halau. Kemudian terjadi perusakan pagar di tribun 13, 14. Mereka menjebol pagar tribun dan melompat lapangan. Itu yang terjadi," kata Awi di Polda Metro Jaya, Minggu (26/6/2016).

Saat bentrok pecah, lanjut Awi, Brigadir Hanafi terpisah dengan rekan-rekannya. Anggota Brimob Polda Metro Jaya tersebut pun menjadi bulan-bulan pengeroyokan para suporter The Jakmania.

"Dia tidak sadar terpisah. Waktu kita bubarkan massa keluar dari GBK, waktu itu (Brigadir Hanafi) ditimpukin massa pas berhamburan keluar di Gate 7," kata dia.

Saat ditemukan, Brigadir Hanafi sudah dalam keadaan tak sadarkan diri dengan kondisi tertindih pembatas pagar stadion.

"Yang bersangkutan juga tertindih pagar pembatas masuk gate," kata dia.

Dikatakan Awi, luka yang dialami Hanafi bukan akibat siraman air keras seperti yang diberitakan, melainkan karena pukulan benda tumpul.

"Hanafi itu memang murni kekerasan benda tumpul. Sobek terbuka di kepala, di dagu retak, pelipis kanan kiri retak, mata ada pukulan tumpul," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI