Suara.com - Peneliti Pusat Data Bersatu Agus Herta menyebut pertarungan di pilkada Jakarta tahun 2017 menjadi pertarungan hidup dan mati bagi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Bagi Ahok, pilkada 2017 adalah sebuah pertarungan hidup dan mati. Jika gagal di 2017 Ahok tamat, hubungan dengan partai buruk," ujar Agus dalam jumpa pers di Veteran Coffee, Gambir, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Ahok mengatakan tentunya Ahok akan berjuang untuk memenangkannya.
Agus memprediksi kalau Ahok berhasil memenangkan pilkada tahun 2017, terbuka peluang dia nanti diusung untuk maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di pemilihan presiden tahun 2019.
"Saya melihat bahwa Ahok akan sangat bekerja keras untuk memenangkan Pilkada 2017. Karir Ahok akan sangat cemerlang. Kalau Ahok jadi 2017, akan jadi RI 2 di 2019," kata dia.
Indikasinya, antara lain dari keputusan Partai Golkar mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
"Golkar mengusung Jokowi. Kemungkinan besar 2019 jadi RI 1 (lagi) dan Ahok jadi RI 2," kata dia.
Ahok didukung oleh tiga partai politik: Nasdem, Hanura, dan Golkar. Suara tiga partai ini sudah memenuhi syarat untuk mengusung Ahok dan pasangan.
Tetapi, sejauh ini, Ahok masih bertahap untuk maju melalui jalur non partai. Relawan Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan sejuta salinan KTP warga Jakarta untuk mengusungnya maju lewat jalur independen. Jumlah ini berarti lebih lebih besar, dua kali lipat, dari yang disyaratkan KPUD.