Suara.com - Setelah tujuh hari dilakukan pencarian korban longsor oleh tim SAR gabungan di Dusun Caok dan Dusun Donorati, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (24/6/2016) pukul 15.09 WIB, operasi dihentikan.
Total 43 orang meninggal yaitu 39 meninggal akibat longsor dan empat meninggal karena banjir di Kabupaten Purworejo. Tiga orang dinyatakan hilang yaitu di Desa Caok satu orang dan Desa Donorati dua orang.
Dalam rapat antara bupati Purworejo, muspida, camat, lurah, tokoh masyarakat, dan ahli waris menyatakan keluarga mengikhlaskan korban yang masih hilang.
Bupati Purworejo telah menyatakan masa tanggap darurat selama 30 hari yaitu dari 19 Juni 2016 hingga 18 Juli 2016.
Pengungsi 353 orang yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok. Sebanyak 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan. Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp15,73 miliar.
Sementara itu di Kebumen pada Kamis (23/6/2016) sekitar pukul 11.30 WIB ditemukan dua korban longsor di Desa Sampang, Kecamatan Sempor. Dengan demikian tujuh korban meninggal telah ditemukan. Satu orang lagi masih hilang.
Bupati Banjarnegara telah menetapkan masa tanggap darurat selama 30 hari yaitu dari (19/6/2016) hingga (18/7/2016).
Di Banjarnegara terdapat enam orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan. Sedangkan di Kebumen terdapat lima orang tewas dan tiga orang hilang tertimbun longsor.
Sementara di Rembang, Sukoharjo, dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.
Dengan demikian maka total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Provinsi Jawa Tengah adalah 59 orang meninggal dunia, empat orang hilang, dan 22 orang luka-luka.