Suara.com - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Martin Manurung curiga aksi warga yang menolak kedatangan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat akan meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak di Bandengan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/6/2016) kemarin, ditunggangi kepentingan politik lawan Ahok.
Meksi tidak menyebut siapa yang menunggangi, dia yakin tujuannya untuk menjatuhkan integritas Ahok menjelang pilkada.
"Saya pikir dalam politik perlawanan itu sah-sah aja. Ini kan kompetisi politik, tapi yang perlu digarisbawahi, kita ingin berkompetisi secara harmoni. Ayo kita bertanding program, ayo kita bertanding gagasan agar Jakarta lebih baik lagi. Tapi jangan kita bertanding jelek-jelekkan," kata Martin usai acara buka puasa bersama yang digelar Garda Muda Partai Nasdem di Setiabudi Building, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Menurut dia lawan politik Ahok lebih baik memakai cara lebih elegan ketimbang mengerahkan massa.
"Kita harus mulai tradisi politik baru. Kalau kita saling menjelek-jelekkan menjatuhkan, nanti bangsa ini nggak maju-maju," kata dia.
Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, tidak mau mengomentari aksi penolakan Ahok.
"Itu nggak ada kaitannya dengan Teman Ahok, kita nggak mau komentar," kata Amalia.
Kemarin, ratusan warga yang mengatasnamakan Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia demonstrasi untuk menolak kedatangan Ahok. Salah satu alasan mereka menolak Ahok ialah karena kerap menertibkan pemukiman padat penduduk, mereka menilai kebijakan Ahok tidak berpihak kepada rakyat kecil.