Inggris Ceraikan Uni Eropa Tak Pengaruhi Indonesia

Jum'at, 24 Juni 2016 | 19:03 WIB
Inggris Ceraikan Uni Eropa Tak Pengaruhi Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia mengikuti terus proses referendum di Inggris. Menurut dia peristiwa tersebut merupakan cerminan kehendak mayoritas rakyat Inggris.

Menteri Retno mengatakan hasil referendum akan melahirkan tatanan politik dan ekonomi baru di Inggris dan Eropa. Namun, dampak langsung referendum tersebut baru akan terlihat setidaknya dua tahun ke depan.

“Hasil referendum di Inggris tidak serta merta langsung berlaku, karena pasal 50 treaty on European Union harus di aktifkan dan proses negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa harus berlangsung untuk menyepakati Withdrawal Agreement,” kata Retno.

“Hubungan Inggris dan Uni Eropa ke depan akan ditentukan dan diatur dalam Withdrawal Agreement seperti terkait isu-isu mengenai tarif perdagangan, freedom of movement of people, pengaturan keuangan. Dan status hukum Inggris dalam berbagai perjanjian internasional UE dengan negara lain akan ditentukan dalam Withdrawal Agreement," Retno menambahkan.

Menurut dia dari segi politik dampak langsung bagi Indonesia atas hasil referendum tak begitu terasa. Prioritas kemitraan Indonesia-Inggris maupun kemitraan Indonesia-Uni Eropa tidak akan berubah.

“Indonesia meyakini hasil referendum tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral Indonesia-Inggris dan menjadi kepentingan bersama kedua negara untuk terus memupuk kerja sama di berbagai bidang strategis,” ujar dia.

Sedangkan dari segi kerjasama ekonomi, pemerintah masih mencermati tindak lanjut dari hasil Withdrawal Agreement Inggris-Uni Eropa.

“Dampak terhadap berbagai perjanjian yang ada antara Indonesia dengan UE maupun Inggris seperti status Inggris dalam skema RI-UE CEPA dan FLEGT License baru akan terlihat setelah disepakatinya Withdrawal Agreement Inggris-Uni Eropa,” tutur Retno.

Inggris merupakan mitra strategis Indonesia sejak tahun 2012. Nilai perdagangan kedua negara mencapai 2,35 milar Dollar Amerika Serikat (2015) dan nilai investasi Inggris di Indonesia mencapai 503,2 juta dollar AS (2015) serta jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia tercatat sebesar 69.798 wisatwan pada tahun 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI