Suara.com - Para pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara telah mengajak pemuja kelompok teroris itu ke Filipina alih-alih ke Suriah seperti yang sebelumnya dikampanyekan.
Ajakan itu disampaikan ISIS dalam sebuah video yang baru-baru ini diunggah ke internet sekitar sepekan lalu, demikian dikatakan seorang pejabat intelijen militer Filipina seperti dikutip Reuters, Kamis (23/6/2016).
Video itu, menurut para analis, merupakan bukti sifnifikan karena di dalamnya berisi ajakan agar para pendukung ISIS untuk tidak hijrah ke Suriah, tinggal di daerah mereka masing-masing, dan bersatu untuk melancarkan serangan di Asia Tenggara.
Dalam video berdurasi 20 menit itu terlihat sejumlah pemuda dan anak-anak mengenakan seragam militer, membawa senjata, dan mengibarkan bendera hitam khas ISIS. Mereka terlihat berlatih tempur di hutan dan di satu bagian menunjukkan eksekusi mati terhadap tiga orang.
Keaslian video itu sendiri belum bisa dipastikan.
Seorang lelaki, yang menurut penegak hukum Malaysia bernama Mohd Rafi Udin, tampil sebagai juru bicara dalam video itu. Ia sebelumnya diketahui telah bergabung dengan ISIS di Suriah.
"Jika kalian tak bisa pergi ke Suriah, bergabunglah dan pergilah ke Filipina," kata Udin dalam video itu.
Udin juga mengajak para pendukung ISIS untuk bergabung di bawah pimpinan Abu Abdullah, seorang militan yang berbasis di Filipina Selatan yang telah berbaiat kepada ISIS pada Januari lalu.
Abu Abdullah, yang juga dikenal sebagai Isnilon Hapilon, adalah salah satu pemimpin kelompok teror Abu Sayyaf. Ia masuk dalam daftar buronan yang paling dicari polisi federal Amerika Serikat (FBI) karena diduga menculik 17 warga Filipina dan tiga warga AS pada 2001.
Video itu dirilis sebagai tanda diterimanya baiat para militan Filipina oleh ISIS dan merupakan pengakuan formal pertama terhadap kelompok pendukungnya di Asia Tenggara, demikian kata Ayob Khan Mydin Pitchay, kepala unit polisi anti-teror Malaysia.
"Video ini propaganda biasa, tetapi sebuah ancaman serius. Kami yakin akan ada lebih banyak serangan di kawasan ini," kata Pitchay.
Hapilon diketahui bermarkas di Pulau Basilan, Mindanao, Filipina Selatan. Pada April lalu setidaknya 18 tentara Filipina tewas dan 53 lainnya terluka akibat serangan pasukan Hapilon di pulau itu.
ISIS Tunjuk Filipina Selatan Sebagai Ibu Kota di Asia Tenggara
Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 24 Juni 2016 | 03:37 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Badai Trami dan Kong-Rey Tewaskan 125 Jiwa di Filipina, Jutaan Orang Terdampak
30 Oktober 2024 | 12:12 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI