Suara.com - Sejumlah tetua adat di Kenya menyelamatkan nasib para janda yang terancam diusir dari rumahnya dan dipaksa menjalani tradisi menyimpang dan berbahaya saat ditinggal mati suaminya belum lama ini.
Rodah Nafula Wekesa, seorang janda di Kenya terlihat tengah menarik anaknya saat menuju ke rumahnya yang berdinding tanah beberapa waktu lalu.
Dengan acungan golok, ia dihalangi masuk oleh saudara laki-laki suaminya yang belum lama meninggal.
Saudara suami perempuan itu marah karena Wekesa menolak menyerahkan tempat tinggalnya.
Wekesa merupakan satu contoh kasus yang hak warisnya dicabut oleh keluarga iparnya dari suku adat Luo di Kenya.
Pencabutan itu terjadi karena ia menolak permintaan keluarga untuk menjalani tradisi ritual pembersihan bagi para janda di Kenya, yaitu berhubungan intim dengan orang asing.
Ia menolak lantaran dirinya positif terjangkit HIV.
"Anak-anak ingin menangis, tetapi saya katakan pada mereka, tak ada gunanya," ungkapnya via telepon dari bagian barat Kota Ahero.
"Kami menunggu detik-detik kematian, jika itu memang waktunya," kata dia.
Hukum di Kenya memberi hak bagi para janda untuk menempati properti mantan suaminya sampai mereka meninggal.Namun, para janda miskin seringkali diusir keluarga suaminya yang mengincar tanah mereka, dan menggunakan aturan adat demi membenarkan perampasan tersebut.