Suara.com - Upaya pencarian sembilan warga yang tertimbun longsor di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, yang terjadi pada Sabtu (18/6/2016) lalu, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan sampai hari ini. Sembilan korban longsor tersebut tersebar di Kabupaten Purworejo sebanyak enam orang dan Kebumen tiga orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga siang ini, tercatat sudah sebanyak 56 orang tewas, sembilan orang hilang, 22 orang luka-luka dan 395 orang mengungsi akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah.
Di Kabupaten Purworejo terdapat 42 orang tewas, enam orang hilang dan 19 luka-luka. Enam orang yang belum ditemukan berada di Desa Karangrejo, tiga orang di Desa Caok, dan tiga orang di Desa Donorati.
Pengungsi sebanyak 353 orang yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok. Sebanyak 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan.
Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp15,73 miliar.
Sementara itu, di Banjarnegara terdapat enam orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan. Sedangkan di Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, dan tiga orang hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.
Pencarian sembilan korban longsor di Purworejo dan Kebumen masih terus dilakukan. Peralatan berat dikerahkan mencari korban. Sekitar 300 personil tim SAR gabungan di masing-masing lokasi dikerahkan mencari korban hilang.
Kemarin Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban. Namun, banyaknya masyarakat yang menonton lokasi longsor menyebabkan kesulitan tersendiri di lapangan.
Masyarakat yang rumahnya tertimbun longsor dan rusak berat direncanakan direlokasi di tempat yang lebih aman. Relokasi akan dilakukan dialog lebih lanjut dengan masyarakat agar dapat menempati rumah yang lebih aman.