Suara.com - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab calon Kapolri Komjen Tito Karnavian dalam fit and proper test yang digelar, Kamis (23/6/2016).
"Ada beberapa catatan yang harus dijawab dan diklarifikasi," kata Bambang saat memimpin rapat fit and proper test.
Antara lain, kata Bambang, perihal kasus pelanggaran HAM yang terjadi ketika Tito menjabat sebagai Kepala Densus 88 Polri. Di antaranya yang terjadi ketika operasi Jalin Jantho pada 2010 yang mengakibatkan 15 orang salah tangkap. Kemudian operasi Cawang pada 2010 yang membuat dua orang tanpa identitas tertembak. Selain itu, peristiwa perampokan di Bank CIMB Medan yang menewaskan tiga orang. Serta, penggerebekan teroris Nurdin M. Top yang menewaskan empat orang.
"Perlu saudara klarifikasi dan jelaskan dalam forum ini," kata Bambang.
Tito juga diminta untuk menjelaskan kasus pelanggaran etika yang dilakukan Setya Novanto ketika menjabat Ketua DPR atau dikenal dengan istilah Papa Minta Saham.
"Juga harus dijelaskan kepada forum ini, yaitu kasus Freeport yang sempat membuat heboh DPR ini dan beberapa teman yang mulia di ruang ini, sibuk bersidang, karena nama saudara disebut-sebut dalam transkrip pembicaraan antara para pihak di forum MKD, ini harus saudara jelaskan juga. Kasus Freeport. Yang memaksa ketua DPR yang sekarang ketua umum kami (Golkar) menjadi turun, mundur," kata Bambang.
Tito Diminta Jelaskan Kasus Pelanggaran HAM dan Papa Minta Saham
Kamis, 23 Juni 2016 | 11:08 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Gubernur Bengkulu Kena OTT KPK, Mendagri Tunjuk Rosjonsyah Jadi Plt
25 November 2024 | 21:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI