Teman Ahok Dituding Gandakan KTP, PDIP: Bukan Informasi Baru

Rabu, 22 Juni 2016 | 21:18 WIB
Teman Ahok Dituding Gandakan KTP, PDIP: Bukan Informasi Baru
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu melaporkan kasus dugaan pemberian gratifikasi ke KPK.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengomentari adanya tudingan soal penggandaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dilakukan Relawan Teman Ahok. Menurut Masinton, kabar penggandaan KTP bukanlah informasi yang baru.

Seperti diketahui, tudingan adanya penggandaan KTP ini dipaparkan oleh lima orang mantan Relawan Teman Ahok dalam konferensi persnya di Kafe di Cikini, Menteng, Rabu (22/6/2016).

"Bagi saya, informasi ini bukan hal yang baru. Karena dari awal pengumpulan KTP-nya itu, saya tahu, cara pengumpulannya itu. Bukan "door to door" (dari pintu ke pintu-red). Tapi diambil keluruhan, "leasing", dari mana saja lah, dari perdana-perdana itu kan daftar pakai KTP. Jadi kalau menurut saya, ini bukan informasi baru," kata Masinton saat dihubungi Rabu.

Dia menambahkan, jikalau memang benar adanya KTP yang ganda dalam pengumpulan ini, tentu hal itu bisa diketahui saat proses verifikasi dukungan. "Nah kalau diganda-gandakan, nanti pas verifikasi kan ketahuan juga," tuturnya.

Lima orang Mantan Relawan Ahok ini juga mempertanyakan transparansi tentang ‎penggunaan dana relawan Teman Ahok. Menurut Masinton, hal ini berkaitan dengan pernyataan koleganya di PDI Perjuangan dan Komisi III Junimart Girsang, yang menyebut ada aliran dana Rp30 miliar ke Relawan Teman Ahok dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta.

"Iya lah. Cerita itu (Rp30 Miliar) kan karena ada dasar dan faktanya. Itu saling terkait. Itu pasti bener, karena fakta. Nah, soal pengumpulan KTP seperti itu saya tahu betul kalau diganda-gandain. ‎Dapilku kan di Jakarta. Kita tahu lah informasi-informasi di bawah itu," ‎kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI