Pendiri komunitas Teman Ahok, Singgih Widiastono, mengungkapkan lima orang bekas Teman Ahok yang menyelenggarakan konferensi pers di restoran Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, siang tadi, dulu keluar dari organisasi setelah dipecat karena dianggap sudah tak punya visi dan misi yang sama.
"Jadi lima orang yang tadi mengaku relawan Teman Ahok adalah betul, tapi mereka sudah dikeluarkan dari struktur organisasi Teman Ahok. Karena mereka tidak sesuai dengan visi misi Teman Ahok dimana data harus berintegritas, transparan semuanya, makanya kami keluarkan lima orang tersebut," kata Singgih dalam konferensi pers untuk menanggapi kelima bekas teman Ahok, di Sekretariat Teman Ahok, Griya Pejaten, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).
Menurut Singgih mereka merupakan barisan sakit hati. Singgih juga menyebut mereka tidak mengetahui banyak tentang Teman Ahok karena bukan pengurus pusat. Pengurus pusat Teman Ahok, katanya, hanya lima orang yaitu para pendiri.
"Mereka yang memberikan keterangan tadi tidak mengetahui internal kami, berapa jumlah posko, berapa biaya yang kami keluarkan, siapa penyumbang dananya, karena mereka bukan pengurus internal pusat Teman Ahok," kata Singgih.
Singgih mengatakan Teman Ahok sekarang sudah tidak bertanggungjawab dengan kelima orang tersebut.
"Kami tidak bertanggung jawab terhadap kenyamanan lima orang tadi, karena mereka bukan lagi termasuk anggota struktur relawan Teman Ahok lagi.Karena, bisa saja, ribuaan atau ratusan ribu bahan jutaan relawan Teman Ahok yang ada di luar sana bisa mengambil tindakan lain atau perbuatan mereka," kata Singgih.
Siang tadi, lima bekas Teman Ahok memberikan kesaksian dalam diskusi bertajuk Satu Juta KTP Fakta atau Dusta, Teman Ahok Relawan atau Karyawan'di Kafe Dua Nyonya Cikini. Antara lain, mereka mengungkapkan adanya dugaan manipulasi dalam proses pengumpulan KTP. Mereka mengaku kecewa dengan proses pengumpulan KTP. Selain itu, mereka juga mengungkapkan sistem honor kepada relawan.
"Jadi lima orang yang tadi mengaku relawan Teman Ahok adalah betul, tapi mereka sudah dikeluarkan dari struktur organisasi Teman Ahok. Karena mereka tidak sesuai dengan visi misi Teman Ahok dimana data harus berintegritas, transparan semuanya, makanya kami keluarkan lima orang tersebut," kata Singgih dalam konferensi pers untuk menanggapi kelima bekas teman Ahok, di Sekretariat Teman Ahok, Griya Pejaten, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).
Menurut Singgih mereka merupakan barisan sakit hati. Singgih juga menyebut mereka tidak mengetahui banyak tentang Teman Ahok karena bukan pengurus pusat. Pengurus pusat Teman Ahok, katanya, hanya lima orang yaitu para pendiri.
"Mereka yang memberikan keterangan tadi tidak mengetahui internal kami, berapa jumlah posko, berapa biaya yang kami keluarkan, siapa penyumbang dananya, karena mereka bukan pengurus internal pusat Teman Ahok," kata Singgih.
Singgih mengatakan Teman Ahok sekarang sudah tidak bertanggungjawab dengan kelima orang tersebut.
"Kami tidak bertanggung jawab terhadap kenyamanan lima orang tadi, karena mereka bukan lagi termasuk anggota struktur relawan Teman Ahok lagi.Karena, bisa saja, ribuaan atau ratusan ribu bahan jutaan relawan Teman Ahok yang ada di luar sana bisa mengambil tindakan lain atau perbuatan mereka," kata Singgih.
Siang tadi, lima bekas Teman Ahok memberikan kesaksian dalam diskusi bertajuk Satu Juta KTP Fakta atau Dusta, Teman Ahok Relawan atau Karyawan'di Kafe Dua Nyonya Cikini. Antara lain, mereka mengungkapkan adanya dugaan manipulasi dalam proses pengumpulan KTP. Mereka mengaku kecewa dengan proses pengumpulan KTP. Selain itu, mereka juga mengungkapkan sistem honor kepada relawan.