Suara.com - Lima mantan relawan Teman Ahok menyelenggarakan konferensi pers untuk mengungkap permasalahan-permasalahan di balik pengumpulan fotokopi KTP warga Jakarta yang sudah mencapai 1.024.632 lembar per Minggu (20/6/2016) lalu.
Khusnul Nurul, penanggungjawab Teman Ahok Kecamatan Pulogadung, mengatakan kenapa baru hari ini menyelenggarakan konferensi pers.
"Di Teman Ahok ini banyak kebohongan, tapi saya cinta sama Pak Ahok. Saya ingin politik yang jujur, tapi kenyataannya begini," ujar Khusnul dalam jumpa pers di Restoran Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Khusnul menyebut tak semua KTP yang dikumpulkan asli, ada sebagian yang fiktif. Sayangnya, dia tidak secara rinci berapa jumlah yang fiktif dan di daerah mana saja ditemukan.
"Teman Ahok yang melakukan kebohongan jadi saya harus meluruskan. Saya tidak separah teman-teman dengan cara barter KTP. Saya mencari itu dari teman-teman untuk bantu saya," kata Khusnul.
Khusnul mengaku telah selesai masa kontrak dengan Teman Ahok pada bulan Mei.
Hal yang sama diungkapkan Richard Sukarno, penanggungjawab pengumpulan KTP di Kelapa Dua, Kebon Jeruk. Dia juga merasa terpanggil untuk membeberkan permasalahan di dalam proses pengumpulan fotokopi KTP.
"Kita bukan sakit hati, tapi makin hari pembohongan semakin muncul. Saya terpanggil karena rakyat kita disuguhi politik kebohongan bukan pencitraan," kata Richard.
Richard mengaku merasa bertanggungjawab atas apa yang telah terjadi.
"Saya bertanggungjawab secara moral, makin kemari kebohongan semakin nyata. Saya merasa berdosa karena rakyat kita dididik politik kebohongan," imbuhnya.