Fantastis, Jumlah Senapan AR-15 yang Terjual Pascapembantaian Gay

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 22 Juni 2016 | 14:21 WIB
Fantastis, Jumlah Senapan AR-15 yang Terjual Pascapembantaian Gay
Senapan AR-15 yang dipajang di toko senjata
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senapan serbu jenis AR-15 merupakan senjata yang digunakan dalam pembantaian di klub gay Pulse, di Orlando, Florida beberapa pekan lalu. Yang mengejutkan, senjata model itu ternyata terjual hingga 30.000 pucuk di sebuah toko senjata onliine, sepekan setelah aksi penembakan yang menewaskan 49 orang tersebut.

Toko senjata online Hunter's Warehouse, yang berkantor di Bellevue, Pennsylvania, mengklaim bahwa sejak pembantaian yang terjadi di klub gay Orlando, popularitas senjata AR-15 di kalangan pembeli meroket tajam. Terbukti, hanya dalam kurun waktu tujuh hari, mereka bisa melepas 30.000 pucuk senapan tersebut kepada pembeli.



AR-15 merupakan senapan serbu semi otomatis yang mirip dengan senapan serbu M-16 untuk militer. Selain dipakai dalam pembantaian di klub gay Orlando, AR-15 juga dipakai dalam penembakan massal di Sekolah Dasar Sandy Hook, Connecticut dan penembakan di San Bernardino, California.

"Secara khusus, AR-15 terjual dengan sangat, sangat baik. Namun terjadinya aksi-aksi penembakan bukanlah faktor pendongkrak angka penjualan senjata," kata Tom Engle, pemilik Hunter's Warehouse, kepada Fox Business.

"Penjualan senjata api meningkat ketika pemerintah mulai berbicara soal rencana melarang peredaran-peredaran senjata tertentu," ujarnya lagi.

"Ketika orang kehilangan hak untuk membeli senjata api tertentu atau senjata api jenis tertentu, mereka akan buru-buru membelinya," ujar Engle.

Senapan serbu seperti AR-15 sebenarnya pernah dilarang peredarannya di AS berdasarkan undang-undang tahun 1994 tentang Larangan Senjata Serbu. Namun, senjata tersebut diperkenalkan kembali ke pasaran setelah undang-undang tersebut kedaluwarsa pada tahun 2004 dan Kongres AS tidak memperbaruinya.



Senapa serbu AR-15 ini memang memiliki keistimewaan bisa dimodifikasi sedemikian rupa oleh siapapun.

"Dengan senjata jenis AR, seseorang yang tidak punya pengalaman perakitan senjata sekalipun dapat membeli satu senjata dan setumpuk aksesoris, dan mengoptimasi senjata tersebut. Anda bahkan bisa mengubah sepucuk AR-15 menjadi sebuah pistol," kata seorang pemilik senjata asal Texas Jon Stokes lewat tulisannya di Vox.

"Para polisi dan warga sipil membeli AR-15 karena senjata tersebut bisa diadaptasikan menjadi senjata untuk olah raga, berburu, dan skenario serangan oleh amatir dengan beberapa perangkat sederhana saja," ujarnya.

Menurutnya, AR-15 tak ubahnya sebuah mainan "Lego" untuk orang dewasa.

Menyusul terjadinya pembantaian di Orlando, Senat AS juga tidak menelurkan aturan pembatasan senjata baru, mencakup pemberlakuan pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat bagi calon pembeli, serta memberlakukan larangan terhadap orang-orang yang berada di daftar pengawasan FBI, untuk membeli senjata. (Independent)

REKOMENDASI

TERKINI