Suara.com - Lima bekas relawan Teman Ahok menyelenggarakan konferensi pers terkait permasalahan-permasalahan di balik pengumpulan fotokopi KTP warga Jakarta yang sudah mencapai 1.024.632 lembar per Minggu (20/6/2016) lalu.
Lima mantan Teman Ahok tersebut mengaku sebagai penanggungjawab berbagai wilayah di Jakarta Barat.
Penanggungjawab pos wilayah Kamal bernama Paulus Romindo menilai proses pengumpulan fotokopi KTP tidak semuanya benar.
"Kami menyatakan tidak semuanya benar, saya meminta maaf kepada warga DKI terkait kawan kami di Pejaten," ujar Paulus dalam jumpa pers di kafe Dua Nyonya, Jalan Cikini Raya 24, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).
Paulus mengatakan sebagian fotokopi KTP yang dikumpulkan merupakan KTP ganda.
"Sekian banyak KTP yang kami kumpulkan sebagian adalah KTP ganda dan sebagian besar tidak diberikan oleh pemilik KTP karena kesadaran mereka," kata dia.
Hal yang senada juga dikatakan penanggungjawab Teman Ahok di Pinang Ranti, Dodi Hendaryadi.
Dodi mengungkapkan ada sistem barter dalam pengumpulan fotokopi KTP.
"Sistemnya barter, KTP satu orang, bisa dimasukkan ke wilayah utara minggu ini, minggu depan lagi dimasukkan dari wilayah barat. Kalau ada yang ketahuan dicoret, tapi banyak yang lolos, karena verifikasinya random," kata Dodi.
Tak hanya itu, menurut dia, sebagian data nama juga fiktif.
"Mereka bilang riil, pas data diklarifikasi dan cek nomor telponnya salah semua," kata dia.
Teman Ahok merupakan organisasi pendukung Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022 melalui jalur non partai. Ahok saat ini sedang bersiap maju bersama Heru Budi Hartono. Mereka juga didukung tiga partai, Nasional Demokrat, Hanura, dan Golkar.