Suara.com - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura menyatakan gempa bumi tektonik yang memiliki kekuatan 4,2 Skala Richer dengan kedalaman 10 kilometer dan terjadi pada pukul 07:17:07 WIT membangunkan warga Kota Jayapura, Papua.
Staf Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura Agung Sabtaji di Jayapura, Rabu (22/6/2016), mengatakan gempa itu membuat warga di sekitar pusat gempa, khususnya Jayapura, kaget dan berhamburan ke luar rumah.
Hasil analisis Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, ujarnya, menunjukkan bahwa pusat gempa berada di laut dengan koordinat 2.25 LS dan 140.58 BT atau sekitar 23 km barat laut dari Kota Jayapura.
Berdasarkan laporan masyarakat yang diterima oleh para analis gempa di BBMKG Wilayah V Jayapura, katanya, gempa dirasakan di beberapa tempat, yaitu Kota Jayapura dengan intensitas gempa III-IV MMI atau Mercally Modified Intensity (II SIG atau Skala Intensitas Gempa BMKG) dan Sentani II MMI (I SIG BMKG).
"Gempa ini cukup kuat terasa di Kota Jayapura, karena Kota Jayapura adalah kota yang paling dekat dengan pusat gempa, semakin jauh kota dari pusat gempa, maka tingkat guncangannya pun semakin melemah," ujarnya.
Dia menjelaskan dari hasil analisis, gempa diperkirakan karena aktivitas pertemuan antara Lempeng Pasifik dengan Lempeng Indo-Australia, di mana pertemuan kedua lempeng itu menyebabkan terjadinya cukup banyak gempa di sekitar tempat batas pertemuan lempeng.
"Kita semua bersyukur, gempa yang terjadi tadi memiliki kekuatan gempa yang relatif kecil sehingga gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami dan diperkirakan juga kecil kemungkinan terjadi lagi gempa bumi susulan," katanya.
Meskipun terjadi gempa bumi susulan, katanya, biasanya kekuatan lebih kecil daripada gempa utama (M=4.2) yang baru saja terjadi.
"Masyarakat diimbau agar tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab," ujarnya. (Antara)