Suara.com - Sebanyak 114 jiwa warga Malalayang, Manado, mengungsi untuk menghindari gelombang pasang yang menghantam pemukiman di tepi pantai.
"Warga yang terpaksa mengungsi tersebut berasal dari 37 kepala keluarga dan untuk sementara menginap di belakang politeknik kesehatan Manado," kata Ketua Komisi D DPRD Manado, Apriano Saerang, usai mengunjungi korban di tempat mengungsi, Rabu (22/6/2016).
Saerang mengatakan, para korban mengungsi di kawasan politeknik kesehatan sampai cuaca membaik. Akibat gelombang pasang dan angin kencang, dua rumah rusak parah dan lainnya rusak ringan.
Para korban, lanjutnya sudah mendapatkan bantuan dari pimpinan komisi D dan pemerintah lewat dinas sosial dan badan penanggulangan bencana daerah Manado.
"Kita berharap semoga cuaca segera membaik, sehingga tidak akan ada lagi korban jiwa," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Manado, Frans Mawitjere, mengatakan pemerintah sudah memberikan bantuan darurat bencana kepada seluruh korban. Dia menghimbau agar korban tetap berada di lokasi pengungsian sampai keadaan benar-benar membaik.
"Kami sudah menyalurkan bantuan dan minta mereka tenang serta tetap berada di lokasi pengungsian, sampai keadaan benar-benar membaik, dan cuaca ekstrem berakhir," katanya. (Antara).