Jalur Mudik Indonesia Siap Dilalui

Madinah Suara.Com
Selasa, 21 Juni 2016 | 17:18 WIB
Jalur Mudik Indonesia Siap Dilalui
Dok. Ditjen Bina Marga.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi jalan di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan secara umum siap dilalui pemudik pada musim mudik Lebaran 2016. Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI membahas Persiapan Arus Mudik Lebaran 2016 di Gedung DPR RI, Senin (20/6/2016).

Menghadapi arus mudik Lebaran 2016, Kementerian PUPR telah melakukan berbagai upaya, diantaranya adalah  melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Korlantas Polri dan Direktorat Jenderal Hubungan Darat Kementerian Perhubungan. Selain itu mengeluarkan Instruksi Menteri (Inmen) agar seluruh pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian PUPR melakukan inspeksi dan meninjau langsung ke seluruh ruas jalan di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

"Peninjauan jalur mudik sudah dilakukan dari jauh-jauh hari agar ada waktu untuk memperbaiki (jalan dan jembatan) kalau ada hal yang riskan," kata Menteri Basuki.

Dari tinjauan langsung di lapangan, kata Basuki, untuk infrastruktur jalan dan jembatan di Sumatera sepanjang kurang lebih 7.961 kilometer jalan dan 42,70 kilometer jalan tol, kemudian di Jawa-Bali sepanjang 7.164 kilometer dan 668 kilometer jalan tol serta di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan sepanjang kurang lebih 2.482 kilometer pada umumnya mantap dan siap dilalui.

Namun, untuk di jalan Pulau Sumatera ada beberapa lokasi yang perlu mendapat perhatian dan sekarang masih dalam proses penyempurnaan yaitu di ruas Jalan Lintas Timur antara Betung-Jambi.

Kemudian ada beberapa titik rawan longsor seperti di ruas Kabanjahe-Lawe Pakam Sumatera Utara, ruas Tarutung-Sibolga Sumatera Utara. Lalu Ruas Pekanbaru-Kandis Riau, Ruas Pekanbaru-Payakumbuh Riau, Ruas Pekanbaru-Jambi dan Ruas Lahat-Batas Bengkulu Sumatera Selatan.

Sementara di Pulau Jawa yang perlu mendapat perhatian adalah di exit tol Brebes Timur karena diperkirakan akan menjadi titik kemacetan. Lalu Jalan Raya Kaligawe Semarang akibat rob. Sebagai langkah darurat penanggulan rob, akan dibuat tanggul sementara berupa karung dan juga saat ini telah disiapkan 12 pompa untuk menyedot air.Dengan penanggulangan darurat itu, Jalur Pantai Utara (Pantura) diyakini akan aman untuk mudik.

“Yang kena (rob) jalan nasional hanya di Semarang, bahkan menurut BMKG pada 6 Juli nanti kenaikan pasang laut mencapai satu meter,” kata Menteri Basuki.

Selain exit tol dan rob, lanjut Basuki, Jembatan Sipait yang masih dalam tahap penyelesaian dan ditargetkan H-6 sudah selesai juga perlu diperhatikan. Jembatan Sipait, Pemalang, Jawa Tengah merupakan salah satu akses jalur alternatif rute Comal-Sragi-Bojong-Kedungwuni-Ponolawen-Pekalongan.

Kemudian untuk peningkatan pelayanan jalan tol khususnya di Pulau Jawa dilakukan penambahan dan pemanfaatan ruas jalan tol, seperti beroperasinya tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II (Pejagan-Brebes Timur) sepanjang 20,20 kilometer, Surabaya-Mojokerto sepanjang 18 kilometer, dan Kertosono-Mojokerto (Mojokerto Barat-Mojokerto Utara) sepanjang 5 kilometer. Sementara untuk jalan tol yang siap digunakan secara fungsional adalah ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer dan ruas Solo-Kertosono sepanjang 20 kilometer.

Menurut Menteri Basuki, untuk jalan tol yang fungsional meski belum di rigid (perkerasan jalan), paling tidak sudah lean concrete (lapisan beton) sehingga tidak berdebu.

 Selain penambahan dan pemanfaatan ruas jalan tol, dilakukan juga peningkatan aspek keselamatan,peningkatan fasilitas pelayanan di rest area dan pengintegrasian sistem pembayaran jalan tol.

Seluruh pekerjaan fisik infrastruktur di lapangan diperkirakan akan selesai secara fungsional pada H-14, kemudian Kementerian PUPR juga menyiapkan alat berat di lokasi-lokasi rawan longsor untuk penanganan darurat dan tetap menyiagakan tim satgas banjir untuk mengantisipasi rob.

Untuk integrasi sistem pembayaran tol telah diuji coba sejak 13 Juni 2016 lalu. Pengintegrasian sistem pembayaran tol meliputi tujuh ruas jalan tol yang melibatkan empat Badan Pengatur Jalan Tol (BUJT). Kemudian untuk ruas Jakarta-Brebes Timur dari tujuh gerbang tol menjadi  tiga sehingga dapat mengurangi antrian.

Sementara untuk pembayaran tetap dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai menggunakan e-payment dari beberapa bank dan di Palimanan jadi gerbang bersama, dari 11 menjadi 26 gardu.

Sebelumnya diberitakan bahwa Presiden meresmikan penerapan integrasi sistem pembayaran tol di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/6). Integrasi sistem pembayaran tol terbagi dua cluster yaitu Jakarta-Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cilenyi serta Cikopo-Palimanan (cluster 1) dan Palimanan-Kanci-Pejagan-Pemalang (cluster 2).

Dengan terintegrasinya pembayaran tol dari Jakarta hingga Brebes Timur, maka transaksi dilakukan secara tertutup pada tiga gerbang tol yaitu Gerbang Tol Cikarang Utama (pengambilan kartu untuk cluster 1), Palimanan (pembayaran tol untuk cluster 1 dan pengambilan kartu untuk cluster 2) dan Brebes Timur (pembayaran tol cluster 2).

Sebagai informasi, pembayaran tol secara ekektronik dilakukan secara multibank serta ditunjang dengan partisipasi dari empat bank nasional yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI dan BRI pada cluster 1 dan cluster 2 ditunjang oleh Bank Mandiri, BNI dan BRI.

Selain Kementerian PUPR, ada beberapa kementerian/lembaga yang juga membahas Persiapan Arus Mudik Lebaran 2016 seperti Kementerian Perhubungan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Korlantas Polri dan Badan SAR Nasional (Basarnas).

REKOMENDASI

TERKINI