Suara.com - Dalam rangka mengecek kesiapan jalan nasional, khususnya rute Banyuwangi-Surabaya-Solo-Yogyakarta, tim yang dipimpin Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan, Danis Hidayat Sumadilaga melakukan pemeriksaan ke lapangan belum lama ini.
Tim memulai perjalanan dari Banyuwangi, Jawa Timur menuju ke arah Surabaya melalui jalur selatan dengan melewati Jember, Lumajang, Probolinggo. Lintas nasional dari Surabaya menuju Banyuwangi dan arah sebaliknya merupakan salah satu jalur sangat ramai yang digunakan pemudik khususnya yang masuk dari Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang. Berdasarkan data PT ASDP, pada Lebaran 2015, jumlah pemudik yang masuk ke Ketapang lebih dari 800 ribu orang dan lebih dari 200 ribu kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Ditambahkan Danis, secara keseluruhan jalan nasional yang dilewatinya sudah siap digunakan oleh para pemudik hanya memerlukan penanganan minor pada beberapa titik.
"Yang perlu mendapat perhatian, diantaranya Bukit Gumitir yang merupakan perbatasan Banyuwangi - Jember perlu perapihan bahu jalan demi untuk keamanan dan keselamatan pengendara," ucap Danis.
Penanganan minor berupa penutupan lubang jalan (patching) juga akan dilakukan pada beberapa titik di ruas Lumajang-Probolinggo. Jalan sepanjang 15 kilometer tersebut, merupakan jalur yang padat yang dilintas truk-truk. Upaya ini demi memenuhi aspek keamanan.
Selain melewati jalur selatan, para pemudik dari Banyuwangi menuju Surabaya juga dapat menggunakan jalan sisi utara dengan melintasi Situbondo-Pasuruan. Kondisi jalan nasional ruas Mojokerto-Kertosono juga baik dan siap digunakan pemudik. Selain itu, pemudik juga sudah bisa menggunakan tol Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 Km yang sudah diresmikan sejak Maret lalu.
Pada kesempatan mudik tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah berupaya mendorong penggunaan bagian dari tol Surabaya-Mojokerto khususnya Seksi III dan bagian dari tol Mojokerto-Kertosono. Danis menyebutkan, dimanfaatkannya tol tersebut nantinya belum dalam kondisi yang ideal serta situasional dan bertujuan mengurangi beban jalan nasional bila sangat padat.
Sementara untuk jalan nasional mulai dari arah Surabaya hingga ke Solo dan Yogyakarta juga dalam kondisi baik. Hal-hal yang mendapat perhatian dari Danis selaku ketua tim peninjauan diantaranya hanya marka dan rambu jalan serta bahu jalan.