MPR Berharap Tito Bawa Polri Dekat dengan BNN dan KPK

Selasa, 21 Juni 2016 | 12:01 WIB
MPR Berharap Tito Bawa Polri Dekat dengan BNN dan KPK
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Tito Karnavian dan Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Komisi III DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penunjukan Komisaris Jenderal Tito Karnavian menjadi calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dari banyak pihak. Tito diharapkan bisa membuat terobosan bagi perbaikan kinerja institusi Polri.

Tidak sedikit tokoh masyarakat yang mengapresiasi lompatan karir Tito. Dengan umur yang relatif lebih muda, Tito berhasil meyakinkan Presiden untuk memilihnya.

Namun demikian, tidak sedikit juga yang memberikan masukan kepada Tito terkait langkah-langkah yang harus dijalankan ke depan untuk menangani berbagai masalah. Termasuk darurat narkoba dan korupsi.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyarankan kepada Tito agar meningkatkan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional.

"Tentu beliau penting untuk kerjasama maksimal dengan Pak Buwas (Budi Waseso) untuk memastikan bahwa Indonesia bebas dari kedaruratan narkoba," kata dia.

Pun demikian juga untuk penanganan masalah korupsi. Hidayat ingin agar di bawah pimpinan Tito, Polri bisa berjalan beriringan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Juga kerjasama yang maksimal dengan KPK untuk memberantas korupsi," tutur Hidayat.

Menurut Hidayat, ke depan, Tito akan dihadapkan dengan banyak pekerjaan yang membutuhkan kerja ekstra. Terutama dalam penanganan masalah keamanan negara.

"Jelas tugas beliau tidak menjadi ringan karena memang masalah terorisme, sekarang muncul pula masalah komunisme, separatisme. Jenderal Gatot malah juga menyebut, liberalisme juga sebagai bagian dari tantangan. Tantangan keamanan negara. Semoga nanti beliau bisa lebih siap lagi," kata Hidayat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI