Komisi III akan mendalami rekam jejak calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian dengan mengadakan rapat bersama PPATK, KPK dan Kompolnas.
"Kita akan minta masukan, rekam jejak calon Kapolri," kata Ketua Komisi III Bambang Soesatyo di DPR, Selasa (21/6/2016).
Bambang menerangkan, PPATK dibutuhkan klarifikasinya untuk catatan keuangan Tito. Sedangkan, KPK untuk mengetahui apakah ada pengaduan masyarakat, dan tinjauan aspek tindak pidana korupsi. Kemudian, Kompolnas diperlukan untuk mengetahui kinerja Tito selama di Polri.
"Rapat ini akan kita lakukan siang, Jam 14.00 WIB," kata Bambang.
Rapat hari ini merupakan rangkaian fit and proper test untuk calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian. Setelah ini, Rabu (22/6/2016), Komisi III akan melakukan kunjungan ke kediaman Tito. Dan, pada hari Kamis (23/6/2016), fit and proper test Tito akan dilakukan di Komisi III.
Penunjukan Tito Karnavian menjadi calon Kapolri mengejutkan banyak pihak. Meski dinilai berprestasi tinggi, ada sebagian yang menganggap Tito terlalu muda karena merupakan alumni Akpol 1987. Tito menyingkirkan sejumlah nama senior seperti Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (alumni Akpol 1983), Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (alumni Akpol 1984), dan Irwasum Komjen Pol Dwi Prayitno (alumni Akpol 1982).
Karir Tito di kepolisian memang cemerlang. Tito pernah memimpin tim kobra dan menangkap putera Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putera alias Tommy Soeharto yang menjadi tersangka pembunuhan Hakim Agung Syarifudin Kartasasmita.
Tito juga sering terlibat dalam serangkaian operasi pengungkapan kasus terorisme di Indonesia. Dia pernah ikut bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Top. Kemudian, Tito juga pernah terlibat dalam operasi penangkapan teroris Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur.
Suara.com - Awal 2016, dia dan timnya juga terlibat dalam melumpuhkan serangan teroris di Jalan M. H. Thamrin.