Ditagih Terjun dari Tugu Monas, Begini Cara Habiburokhman Ngeles

Siswanto Suara.Com
Selasa, 21 Juni 2016 | 06:31 WIB
Ditagih Terjun dari Tugu Monas, Begini Cara Habiburokhman Ngeles
Tim Advokasi Jakarta Bergerak dan para inisiator, seperti Habiburokhman dan Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerindra. Ahmad Dhani diundang di acara deklarasi [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sampai Minggu (20/6/2016) malam, jumlah fotokopi KTP warga Jakarta yang dikumpulkan relawan Teman Ahok mencapai 1.024.632 lembar. Teman Ahok merupakan organisasi pendukung Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022 melalui jalur non partai.

Setelah Teman Ahok berhasil memenuhi target, giliran netizen menagih janji Ketua Divisi Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman yang pernah menyatakan akan terjun dari puncak tugu Monumen Nasional kalau Teman Ahok bisa mengumpulkan satu juta KTP.  "Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman di Twitter  @habiburokhman pada Jumat (16/2/2016) .

Di tengah ramainya netizen menagih janji, Habiburokhman mengaku tidak percaya dengan satu juta fotokopi KTP yang dikumpulkan oleh Teman Ahok.

"Klaim 1 jt KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu- satunya pihak yang menghitung, memverifikasi dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri," tulis Habiburokhman melalui akun Twitter @habiburokhman

Habiburokhman bahkan meragukan kredibilitas Teman Ahok. Dia menilai klaim meraih satu juta KTP hanya sebagai bargaining politik dengan partai.

"Kredibilitas Teman Ahokpun saya sgt ragu, halini juga terkait tuduhan aliran dana Rp 30 M dari pengembang reklamasi kpd mrk. Saya menganggap klaim tersebut tak lebih dari psywar politik murahan hanya untuk mengangkat popuaritas Ahok yg banyak dibenci rakyat," tulis Habiburokhman.

Dalam cuitannya, Habiburokhman juga menulis bahwa sikap kontraproduktif dengan klaim satu juta tersebut diperlihatkan oleh Ahok sendiri.

"Yang terlihat ngarep parpol untuk mendukung pencalonannya. Selain itu Teman Ahok juga terlihat sangat ketakutan ketika dalam UU PIlkada yang baru metode verifikasi dilakukan dengan sensus atau pengecekan satu persatu. Bahkan mereka mau Uji materiil UU itu. Melihat gelagatnya saya curiga pasti ada masalah besar dalam pengumpulan KTP tersebut, mungkin saja terjadi manipulasi selama pengumpulan KTP," tulis Habiburokhman.

Habiburokman juga menuliskan indikasi lain yang menurutnya klaim mendapatkan satu juta KTP meragukan.

"Indikasi paling jelas soal ketidakbenaran KTP 1 juta tersebut adalah sampai saat ini mereka tidak berani deklarasi pencalonan Ahok lewat jalur independen," tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI