Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa anomali cuaca karena fenomena La Nina menjadi salah satu penyebab bencana di Jawa Tengah.
"Penyebabnya karena hangatnya suhu muka laut di atas normal perairan Indonesia Barat dan masuknya aliran massa udara basah dari samudera," kata Kepala Pusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (20/6/2016).
Dia menambahkan, BNPB telah memerintahkan semua badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Selain itu, sejumlah daerah di Jawa Tengah bahkan mengalami bencana tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur sepanjang akhir pekan.
Sutopo mengatakan, Kabupaten Purworejo menjadi daerah yang terparah dilanda bencana. Selain Purworejo, banjir dan tanah longsor juga terjadi di kota Solo dan Kabupaten Banyumas.
Pada saat ini, BNPB tengah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan penanganan darurat banjir dan longsor.
"Logistik dan peralatan di gudang BPBD telah dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana," katanya.
Pencarian korban hilang, tambah dia, juga masih terus dilakukan oleh tim gabungan dan tim reaksi cepat yang telah berada di lokasi.
"Tim SAR gabungan dan tim reaksi cepat terus melakukan pencarian korban hilang dan proses evakuasi," katanya.
BNPB juga telah mengerahkan pesawat tanpa awak untuk melakukan kajian cepat dampak bencana. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah korban bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah hingga Senin (20/6/2016) tercatat jumlah korban tewas dan luka 62 orang dan belasan orang hilang. (Antara)
BNPB: Anomali Cuaca Picu Banjir dan Tanah Longsor di Jawa Tengah
Esti Utami Suara.Com
Senin, 20 Juni 2016 | 19:31 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Hujan dan Angin Kencang Sapu 10 Ribu Tenda di Jalur Gaza
28 November 2024 | 02:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI