MPR: Indonesia Mulai Kehilangan Identitas ke-Indonesiannya

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 20 Juni 2016 | 06:08 WIB
MPR: Indonesia Mulai Kehilangan Identitas ke-Indonesiannya
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan usai menghadiri acara buka bersama di kediaman Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono di Jakarta, Minggu (12/6/2016) malam. [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan persoalan serius yang dihadapi Indonesia saat ini adalah menjadi bangsa yang mulai kehilangan identitas ke-Indonesiannya.

"Generasi muda bangsa Indonesia saat ini semakin tidak memahami Pancasila sebagai ideologi dan filosofi negara," kata Zulkifli Hasan dalam pidatonya pada Sosialisasi Empat Pilar oleh MPR RI di hadapan para guru di Bogor, Jawa Barat, Minggu malam (19/6/2016).

Menurut Zulkifli, generasi muda bangsa Indonesia jika tidak dibekali wawasan dan pemahaman tentang Empat Pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sera Bhinneka Tunggal Ika secara intensif, maka nantinya akan semakin tidak mengenal identitas ke-Indonesaan.

Dampaknya, kata dia lagi, generasi muda bangsa Indonesia mendatang tidak akan kuat menghadapi serbuan nilai-nilai asing yang belum tentu sejalan dengan Pancasila.

Zulkifli mencontohkan, beberapa puluh tahun lalu menilai Pancasila sebagai sesuatu yang sakral, tapi saat ini biasa saja.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, juga melihat beberapa norma yang dulunya sangat tabu saat ini sudah seperti biasa saja, seperti perselingkuhan, anak melawa orang tua, penggunaan narkoba, tawuran antarkelompok, dan sebagainya.

"Guna melihat realitas tersebut, setiap berkunjung ke daerah melalukan Sosialisasi Empat Pilar, saya selalu melakukan survei secara spontan," katanya lagi.

Zulkifli menjelaskan, dalam sosialisasi Empat Pilar yang diikuti ratusan peserta, dirinya selalu mengajukan pertanyaan soal nilai-nilai dari sila-sila dalam Pancasila, untuk mengetahui tanggapan masyarakat.

Namun, hasil survei tentang Pancasila itu, kata dia, sudah sangat memprihatinkan.

Pertanyaan yang dilontarkan Zulkifli, seperti apakah persatuan Indonesia semakin kuat.

"Hanya dua peserta yang mengangkat tangan menyatakan iya," katanya pula.

Pertanyaan kedua, apakah di tengah masyarakat Indonesia masih menerapkan musyawarah untuk mencapai mufakat. "Hanya dua peserta yang mengangkat tangan," kata dia lagi.

Pertanyaan ketiga, apakah kepentingan negara berada di atas kepentingan pribadi. "Hanya lima peserta yang mengangkat tangannya menjawab," ujarnya.

Zulkifli menegaskan, dari survei tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sufdah semakin luntur.

"Bangsa Indonesia sudah semakin kehilangan identitas ke-Indonesiaannya," katanya pula. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI