Pasukan Irak Hampir Rebut Fallujah, ISIS Kini Andalkan "Sniper"

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 18 Juni 2016 | 19:59 WIB
Pasukan Irak Hampir Rebut Fallujah, ISIS Kini Andalkan "Sniper"
Pasukan Irak di tepian Kota Fallujah. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan keamanan Irak terus mendesak para petempur ISIS keluar dari kompleks pemerintah di Fallujah, kota yang berjarak 64 kilometer sebelah barat Baghdad. Kota tersebut sudah dikuasai ISIS selama dua setengah tahun terakhir.

Unit Kepolisian Kementerian Dalam Negeri Irak yang bersenjatakan lengkap mengklaim bahwa mereka berhasil mengibarkan bendera Irak di atas sejumlah gedung milik pemerintah di kota itu pada Jumat (17/6/2016), termasuk kantor polisi dan gedung pengadilan. Serangan pasukan Irak ke Fallujah dimulai sejak 23 Mei lalu.

Kepulan asap terlihat dari pusat kota Fallujah setelah dihantam serangan udara dan artileri. Sementara itu, para penembak runduk (sniper) ISIS dikabarkan masih bersembunyi di sebuah gedung rumah sakit, dan menyasar para tentara pemerintah yang masuk jarak tembak mereka.

Setelah sepekan melancarkan serbuan ke Fallujah, seorang juru bicara pemerintah mengklaim bahwa perlawanan ISIS kian melemah. Serbuan tersebut dipimpin oleh pasukan elit polisi federal dan pasukan anti-teroris.

Jumlah pasukan pemerintah yang dikerahkan dikabarkan mencapai 20.000 personel. Sebagian besar terdiri atas pasukan paramiliter Syiah, Hashd al-Shaabi.

Hingga kini, sekitar 90.000 warga sipil masih bertahan di kota tersebut, sedangkan 68.000 lainnya sudah mengungsi. Dalam beberapa hari terakhir, ISIS meminta warga untuk mengungsi, setelah sebelumnya melarang warga untuk pergi dari kota tersebut dan mengancam memberikan sanksi apabila nekat melanggar perintah.

Sejumlah saksi mata mengatakan, ISIS mengumumkan lewat pengeras suara bahwa siapapun boleh mengungsi. Pada hari Kamis, tercatat ada 6.000 keluarga yang pergi. Dua jembatan yang membentang di atas Sungai Eufrat dibuka, sebagai jalan keluar pengungsi dari kota tersebut. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI