Suara.com - Anggota parlemen Inggris, Jo Cox, yang tewas dibunuh pada hari Kamis (16/6/2016) ternyata pernah menerima ancaman dari orang tak dikenal. Jo, si politisi perempuan dari Partai Buruh Inggris pun pernah melaporkan hal tersebut kepada polisi. Atas laporan tersebut, polisi juga sudah menangkap orang yang bersangkutan untuk diselidiki pada bulan Maret.
Polisi mengatakan, orang yang mereka tangkap ketika itu bukanlah lelaki berumur 52 tahun yang menjadi tersangka pembunuhan Jo. Yang bersangkutan ditahan di West Yorkshire setelah ditangkap di TKP pembunuhan.
"Petugas kepolisian menerima laporan soal dugaan komunikasi berbahaya dari Jo Cox MP (member of parliament) dan pada bulan Maret 2016, polisi menangkap seorang lelaki untuk keperluan penyelidikan," kata polisi. "Lelaki tersebut pun sudah mematuhi peringatan dari polisi," sambung polisi.
Jo (41) adalah legislator dari Partai Buruh Inggris yang amat vokal menyuarakan bergabungnya Inggris dengan Uni Eropa. Jo tewas usai ditembak dan ditikam berulang kali oleh seorang lelaki yang dilaporkan sempat meneriakkan "Britain first" saat beraksi.
Para anggota parlemen Inggris saat ini sedang menjalani reses menjelang referendum terkait "keluar" atau "bertahannya" Inggris di Uni Eropa pada 23 Juni mendatang.
Tim dari kedua kubu mengatakan bahwa mereka menghentikan untuk sementara waktu aktivitas kampanye mereka. Sementara Cameron juga membatalkan kampanye yang rencananya akan digelar hari ini di Gibraltar, wilayah Inggris yang terletak di sebelah selatan perairan Spanyol.
Hingga kini masih belum diketahui dampak dari pembunuhan Cox terhadap referendum. (Reuters)
Politisi Perempuan Inggris Pernah Terima Ancaman Sebelum Dibunuh
Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 17 Juni 2016 | 15:15 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Politisi Gerindra Lampung Tengah Ditahan, Senjata Ilegal Jadi Bukti
07 Juli 2024 | 13:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI