Anggota Komisi III Fraksi Demokrat Didik Mukrianto menilai calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Tito Karnavian memiliki banyak prestasi sejak SMA.
"Pak Tito ini saat SMA Kelas 3, ada hal yang menarik. Beliau saat tes UMPTN atau ujian perintis, ada empat kelulusan yang disandang beliau," kata Didik di DPR, Jumat (17/6/2016).
Didik mengatakan Tito lulus di ujian tes masuk Fakultas Kedokteran Unsri, Fakultas HI di UGM, Sekolah Tinggi Akuntasi Negara, dan Akabri.
"Pak Tito ini saat SMA Kelas 3, ada hal yang menarik. Beliau saat tes UMPTN atau ujian perintis, ada empat kelulusan yang disandang beliau," kata Didik di DPR, Jumat (17/6/2016).
Didik mengatakan Tito lulus di ujian tes masuk Fakultas Kedokteran Unsri, Fakultas HI di UGM, Sekolah Tinggi Akuntasi Negara, dan Akabri.
"Ada empat ujian yang dia diterima. Beliau memilih masuk di Akabri," kata Didik.
Didik menambahkan perjalanan akademis Tito di Akabri juga bagus. Tito merupakan lulusan terbaik tahun 1987. Selain itu, Tito mendapatkan gelar S1 di Inggris untuk ilmu kepolisian dan baru-baru ini mengikuti ujian PhD di Namyang, Singapura, dengan nilai excellent.
Selain prestasi di tingkat akademis, Didik juga punya banyak catatan prestasi Tito dalam menjalankan tugas.
Didik menambahkan perjalanan akademis Tito di Akabri juga bagus. Tito merupakan lulusan terbaik tahun 1987. Selain itu, Tito mendapatkan gelar S1 di Inggris untuk ilmu kepolisian dan baru-baru ini mengikuti ujian PhD di Namyang, Singapura, dengan nilai excellent.
Selain prestasi di tingkat akademis, Didik juga punya banyak catatan prestasi Tito dalam menjalankan tugas.
"Tentu kita ingat saat 2001, beliau punya prestasi terkait kasus Tommy Suharto. Beliau juga berhasil menangkap Dokter Azhari, dan Nurdin M Top, ini prestasi yang membanggakan," katanya.
Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Tito pernah mendapatkan tempat yang istimewa. Dia mendapatkan tiga kali akselerasi kepangkatan yaitu tahun 2005, 2007, dan 2012.
"Jadi ini saya pikir ada, kalau dilihat dari teknis dan prestasi beliau, kita tidak meragukan dan cukup transparan. Apalagi setelah akselarasi jabatan, beliau banyak membantu di jabatan-jabatan strategis dan penting di lingkungan kepolisian," kata Didik.
Itu sebabnya, Didik menilai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu layak memimpin korps kepolisian..