Suara.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan pengoperasian pemanfaatan jalan tol Pejagan–Pemalang Seksi I dan II (Pejagan–Brebes Timur) pada Kamis (16/6/2016) di Brebes, Jawa Tengah. Di acara tersebut Presiden juga meresmikan integrasi sistem transaksi jalan tol cluster 1 yaitu Jakarta–Cikampek–Purwakarta–Padaralarang-Cileunyi dan Cikopo–Palimanan dan cluster 2 yaitu Palimanan–Kanci–Pejagan–Pemalang.
Turut hadir dalam acara peresmian ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Menteri BUMN Rini Sumarno, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko.
Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya pembangunan jalan tol untuk mendukung perekonomian. "Jalan tol ini dibangun untuk mempercepat pengiriman barang. Contohnya, kalau dulu pengiriman hasil panen bawang dari Brebes ke Jakarta memakan waktu hingga 7 jam, sekarang hanya 3,5 hingga 4 jam saja. Kalau distribusinya lebih cepat dan mudah, tentu harganya akan bisa lebih murah," tutur Presiden.
Joko Widodo mengharapkan jalan tol Trans Jawa yang sedang dalam proses pembangunan dapat diselesaikan tepat waktu sehingga target pengoperasiannya secara keseluruhan dapat tercapai pada akhir tahun 2018.
"Setiap pembangunan harus diawasi, jangan sampai setelah peletakan batu pertama mangkrak. Semua menteri harus turun lapangan untuk terus mengecek progres pembangunan. Bukan hanya selesai tepat waktu, kualitasnya juga harus baik," imbaunya.
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono mengatakan, biaya investasi keseluruhan pembangunan jalan tol Pejagan – Pemalang senilai Rp6,8 triliun. Pengusahaannya dilakukan oleh PT Pejagan Pemalang Tol Road yang pemegang sahamnya terdiri dari PT Waskita MNC Transjawa Tollroad (99,99 persen) dan PT Waskita Karya (Persero) (0,01persen).
Basuki menyebutkan tarif tol pada jalan tol Pejagan – Pemalang Seksi I dan II adalah sebesar Rp1.000 per kilometer untuk golongan I sehingga tarif tol terjauh sampai Brebes Timur adalah sebesar Rp20.000. Masa konsesi jalan tol tersebut adalah 45 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Konstruksi (SPMK) pada 2014.
“Jalan tol Pejagan – Pemalang Seksi III dan IV saat ini masih dalam tahap pengadaan tanah dan akan segera dimulai konstruksi. Kedua seksi tersebut dijadwalkan beroperasi pada tahun 2017 sejalan dengan target pengoperasian Trans Jawa,” sambung Menteri PUPR.
Integrasi Sistem Transaksi Jalan Tol Cluster 1 dan 2
Sementara terkait integrasi sistem transaksi jalan tol, Menteri Basuki menjelaskan hal ini merupakan suatu terobosan yang berorientasi kepada pelayanan ke masyarakat. Sistem ini diharapkan dapat menghemat waktu tempuh dan biaya operasional kendaraan sehingga dapat meningkatkan efisiensi transportasi dan mengurangi biaya logistik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Basuki menerangkan, uji coba pengintegrasian sistem transaksi jalan tol tersebut telah dilakukan sejak 13 Juni 2016 lalu. Dengan terintegrasinya sistem pembayaran tol dari Jakarta hingga Brebes Timur, transaksi dilakukan secara tertutup pada tiga gerbang tol yaitu Gerbang Tol Cikarang Utama (pengambilan kartu cluster 1), Palimanan (pembayaran tol cluster 1 dan pengambilan kartu cluster 2) dan Brebes Timur (pembayaran tol cluster 2).
“ Dalam rangka pengintegrasian tersebut, dihilangkan empat barrier gate yaitu barrier gate Cikopo pada jalan tol Cikopo – Palimanan; Plumbon dan Ciperna pada jalan tol Palimanan – Kanci; serta Mertapada pada jalan tol Kanci – Pejagan,” tutur Menteri PUPR.
Pembayaran tol secara elektronik dilakukan secara multi bank serta ditunjang dengan partisipasi dari empat bank nasional yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI dan BRI pada cluster 1 dan cluster 2 ditunjang oleh Bank Mandiri, BNI dan BRI. Integrasi sistem transaksi ini akan diberlakukan untuk ruas-ruas jalan tol lainnya.
“Pengintegrasian sistem ini merupakan langkah awal pelaksanaan road map Electronic Toll Collection jalan tol di Indonesia, menuju diterapkannya pembayaran secara tanpa henti (multilane free flow) dalam beberapa tahun kedepan,” lanjut Basuki.