Demokrat Yakin Info Junimart soal 30 M ke Teman Ahok Ada Dasarnya

Jum'at, 17 Juni 2016 | 11:56 WIB
Demokrat Yakin Info Junimart soal 30 M ke Teman Ahok Ada Dasarnya
Teman Ahok Fair [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Sekretaris Fraksi Demokrat DPR Didik Mukrianto ‎mengatakan KPK harus menelusuri pernyataan anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang yang menyebutkan adanya dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta ke relawan Teman Ahok melalui staf khusus Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama: Sunny Tanusidjaya dan lembaga survei Cyrus Network.
 
"Itu menjadi informasi ‎yang berharga untuk segera ditelusuri, diperiksa dan diklarifikasi," kata Didik di DPR, Jumat (17/6/2016).
 
Didik yang merupakan kolega Junimart di Komisi III meyakini apa yang dikatakan Junimart memiliki dasar kuat.
 
"Saya pikir, apa yang Pak Junimart katakan pasti itu ada dasarnya dan alasannya, ada informasi yang kuat," kata dia. 
 
Dalam rapat dengar pendapat di Komisi III dengan KPK, Rabu (15/6/2016), Junimart mempertanyakan adanya informasi yang dia terima bahwa ada aliran dana dari pengembang ke Teman Ahok.

Suara.com - "Kami dapat info, ada dana pengembang reklamasi sebesar Rp30 miliar untuk Teman Ahok. Dana tersebut disalurkan lewat Sunny dan Cyrus. Saya nggak tahu apakah KPK sudah memeriksa orang yang bernama Cyrus yang dipecat karena mengetahui aliran dana soal reklamasi ini. Tolong dijawab," kata Junimart.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan kasus suap dalam pembahasan dua raperda reklamasi Teluk Jakarta akan segera dinaikkan tingkatnya.
 

"Reklamasi akan segera menaikkan ke penuntutan, masalah suapnya, masalah yang tadi disampaikan akan mengeluarkan surat penyelidikan, kelihatannya ada yang cukup besar dan perlu waktu cukup lama dan kita masih teliti," kata Agus.

Salah satu inisiator Teman Ahok Singgih Widiastono sudah membantahnya.

"Tidak ada," kata Singgih kepada Suara.com.

Singgih mengaku kaget dengan munculnya isu tersebut.

"Ini agak aneh, kok kami dibawa-bawa," tutur Singgih.

Agus Rahardjo menyatakan sedang menyiapkan surat perintah penyelidikan atas dugaan aliran uang dari pengembang kepada teman Ahok.

Menanggapi hal tersebut, Singgih mempersilakan penyidik KPK untuk menyelidiki keuangan Teman Ahok. Singgih mengatakan organisasinya sangat terbuka.

"Kami siap. Silakan, kami terbuka untuk diselidiki. Dan kami kan terbuka. kami," kata dia.

Singgih mengatakan sumber uang untuk kegiatan operasional relawan Teman Ahok selama ini berasal dari hasil penjualan merchandise.

"Kami dana operasionalnya dari merchandise, tak ada yang lain-lain," kata dia.

Ketika ditanya, darimana isu tersebut muncul kalau tak ada dasarnya? Singgih mengatakan tidak tahu.

"Kami belum tahu yang berkembang seperti apa. Kami prinsipnya siap saja diselidiki. Kami melakukan hal yang benar selama ini," katanya.

Staf Ahok, Sunny Tanuwidjaja, menyatakan tak tahu menahu perihal aliran dana tersebut, apalagi disebutkan melalui dirinya.

"Nggak ada," kata Sunny usai diperiksa KPK sebagai saksi kasus dugaan suap pembahasan dua raperda tentang reklamasi Teluk Jakarta.

Ahok juga membantah ada aliran uang dari pengembang proyek reklamasi kepada Teman Ahok. Ahok menantang agar tuduhan tersebut dibuktikan.

Pendiri lembaga Cyrus Network, Hasan Nasbi, juga membantah. Dia menilai Junimart sebagai orang partai politik yang tengah kalap melihat dukungan publik kepada Ahok.

"Sekarang KTP sudah mau satu juta. Janji Ahok kan kalau satu juta dia (Ahok) mau ikut Teman Ahok. Nah ada yang kalap kayanya. Ngamuk di-injury time," kata Hasan, Kamis (16/6/2016).

Hasan tidak terkejut dengan peristiwa terakhir ini. Dia menilai tentu saja banyak lawan politik yang akan menyerang Ahok dengan berbagai isu.

"Biarin sajalah ya. Pasti ada partai-partai yang enggak suka dengan gerakan Teman Ahok. Mereka akan lakukan segala cara untuk mendiskreditkan Teman Ahok," katanya.

Tetapi agar tak menimbulkan tanda tanya, Hasan meminta Junimart untuk membuktikan soal dugaan aliran dana ke Teman Ahok tersebut.

"Kalau dia nuduh-nuduh begitu ya suruh buktikan saja. Saya bisa bilang omongan dia nggak benar sama sekali," ujar Hasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI