"Kami dana operasionalnya dari merchandise, tak ada yang lain-lain," kata dia.
Ketika ditanya, darimana isu tersebut muncul kalau tak ada dasarnya? Singgih mengatakan tidak tahu.
"Kami belum tahu yang berkembang seperti apa. Kami prinsipnya siap saja diselidiki. Kami melakukan hal yang benar selama ini," katanya.
Staf Ahok, Sunny Tanuwidjaja, menyatakan tak tahu menahu perihal aliran dana tersebut, apalagi disebutkan melalui dirinya.
"Nggak ada," kata Sunny usai diperiksa KPK sebagai saksi kasus dugaan suap pembahasan dua raperda tentang reklamasi Teluk Jakarta.
Ahok juga membantah ada aliran uang dari pengembang proyek reklamasi kepada Teman Ahok. Ahok menantang agar tuduhan tersebut dibuktikan.
Pendiri lembaga Cyrus Network, Hasan Nasbi, juga membantah. Dia menilai Junimart sebagai orang partai politik yang tengah kalap melihat dukungan publik kepada Ahok.
"Sekarang KTP sudah mau satu juta. Janji Ahok kan kalau satu juta dia (Ahok) mau ikut Teman Ahok. Nah ada yang kalap kayanya. Ngamuk di-injury time," kata Hasan, Kamis (16/6/2016).
Hasan tidak terkejut dengan peristiwa terakhir ini. Dia menilai tentu saja banyak lawan politik yang akan menyerang Ahok dengan berbagai isu.
"Biarin sajalah ya. Pasti ada partai-partai yang enggak suka dengan gerakan Teman Ahok. Mereka akan lakukan segala cara untuk mendiskreditkan Teman Ahok," katanya.